Suara.com - Jumat, 26 Oktober 2018, telepon genggam Ummi berbunyi. Ia kaget setelah membaca isi pesan singkat yang diterimanya via ponsel: sang ayah, Pande Saleh, memutuskan kembali berlayar setelah dua tahun silam pensiun. Ternyata, itu adalah pelayaran terakhir sang ayah yang tak kunjung pulang.
KARAMNYA kapal kargo Multi Prima I rute Surabaya menuju Waingapu di sekitar Selat Bali, Kamis 22 November 2018, menyisakan kisah pilu. Enam ABK hingga kekinian belum ditemukan.
Salah satu ABK yang belum ditemukan itu adalah Pande Saleh. Ia adalah satu dari 6 ABK Multi prima I yang belum ditemukan di sekitar perairan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Barat.
Ummi Hadyah Saleh, putri Pande Saleh menuturkan, keluarga sebenarnya tidak mengizinkan sang ayah untuk kembali berlayar. Sebab, Pande sudah menyatakan pensiun sejak dua tahun silam.
Namun, keputusan Pande berubah pada tanggal 26 Oktober 2018. Ummi kala itu mendapat pesan singkat dari ibu yang menyampaikan kabar sang ayah ingin kembali berlayar.
"Aku dan ibuku sudah mohon-mohon sampai menangis-nangis agar bapak tidak usah lagi berlayar. Ini kali pertama bapak pergi berlayar setelah beliau sekitar dua tahun lalu berhenti berlayar, pensiun," tutur Ummi, Senin (17/12/2018).
Ternyata, tekad Pande untuk kembali merasakan embusan angin laut khas para pelaut tak lagi tertahan.
Selang sehari setelah meminta izin keluarga, persisnya Sabtu 27 Oktober, Pande secara khusus memanggil Ummi, putri kesayangannya dan sang istri.
”Kami kira, bapak memutuskan untuk tak berlayar. Ternyata kami salah. Bapak bilang tiket sudah dibeli oleh pemilik kapal. Aku sudah bilang, uangnya akan kukembalikan. Tapi bapak tetap mau berangkat, ya Allah,” tuturnya.
Baca Juga: Larang Poligami, Farhat Abbas Minta PSI Dicoret dari Koalisi Jokowi
Tangis Ummi dan sang ibu kembali pecah di hadapan Pande. Berkali-kali mereka meminta Pande tak berlayar. Tapi, panggilan samudera kepada sang pelaut tua sungguh menggoda.
”Dia bilang, panggilan untuk kembali berlayar itu adalah hadiah, rezeki dari yang maha kuasa. Tidak boleh ditolak,” kata Ummi yang juga jurnalis Suara.com ini.
Ummi menangis sejadi-jadinya mendengar ketetapan hati sang ayah. Upaya untuk memperingati Pande bahwa kekinian sudah memasuki musim penghujan sehingga laut tengah ganas-ganasnya pun ditepis.
Kepada Ummi, Pande hanya berpesan: ”ikhlaskan kepergian bapak untuk berlayar, semoga diberi kelancaran. Tak akan lama, hanya dua atau tiga bulan.”
”Kepadaku, bapak hanya berpesan jangan lupa salat. Pesan itu yang selalu kuingat,” tutur Ummi.
Ummi mungkin seumur hidup tak bakal melupakan hari Minggu, 28 Oktober itu. Ia sempat mengantarkan sang ayah ke Stasiun Senen, jakarta Pusat.
Berita Terkait
-
Ma'ruf Doakan Ayah Jurnalis Korban KM Multi Prima I Agar Cepat Ditemukan
-
Lalu Zohri Siap Jadikan Porprov NTB Serasa Asian Games !
-
Peneliti Temukan Bangkai Kapal Karam, Berisi Mobil Chevy 1927
-
Kementerian PUPR Terjunkan 96 Insinyur Muda untuk Pulihkan NTB
-
Baiq Nuril, Ibu Guru Dipenjara karena Dilecehkan Kepala Sekolah
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang