Suara.com - Penyebab kebakaran gudang penyimpanan arsip di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta di Ngampilan pada Senin (17/12) dipastikan karena korsleting listrik.
"Sudah ada kesimpulan dari penyelidikan Tim Inafis yang menyatakan bahwa kebakaran tersebut murni disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik sehingga tidak diproses lebih lanjut dengan pemasangan police line," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Selasa.
Kebakaran yang terjadi Senin (17/12) sekitar pukul 16.00 WIB tersebut awalnya diketahui oleh warga, yang kemudian melapor ke satuan pengamanan mengenai adanya kobaran api di gudang bagian belakang gedung.
Personel Satuan Pengamanan lalu berupaya memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) serta menelepon dinas pemadam kebakaran. Empat mobil pemadam kebakaran langsung dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mendukung upaya pemadaman.
Namun sejumlah arsip yang tersimpan di ruangan berukuran 5x10 meter persegi tersebut tidak lagi bisa diselamatkan.
"Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Namun, ada beberapa arsip yang hangus terbakar dan beberapa perabot di dalam gudang juga ikut terbakar," kata Agus.
Gudang yang terbakar meliputi ruang arsip yang menyimpan arsip dengan retensi melebihi tujuh tahun dan satu ruang untuk restorasi atau perbaikan arsip.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan, saat kejadian kebakaran aparatnya sudah melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur yang ditetapkan sehingga kebakaran tidak meluas ke lokasi penyimpanan arsip yang lain.
Ia menambahkan kebakaran terjadi di ruangan penyimpanan arsip yang memang akan dimusnahkan serta ruangan yang menjadi "bengkel" perbaikan arsip.
"Ada beberapa arsip kartografi, seperti peta dan gambar teknik yang kami akuisisi dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Permukiman yang ikut terbakar. Arsip tersebut hendak direstorasi," katanya.
Akibat kejadian tersebut, ruangan restorasi arsip untuk sementara dipindah ke ruangan lain.
"Kami akan segera lakukan pembersihan dan mendata arsip apa saja yang ikut terbakar. Kami pun akan mengevaluasi apakah arsip tersebut masih bisa diselamatkan dengan diperbaiki atau tidak," kata Wahyu, yang berharap kejadian tersebut tidak terulang pada masa mendatang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar