Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman mengaku menargetkan 50 persen warga negara Indonesia yang menetap di luar negeri agar bisa menggunakan hak pilihnya di pemilu legislatif dan pemilihan pesiden 2019 mendatang. Target itu, kata dia, lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya yang hanya mencapai 34 persen.
"Mudah-mudahan seluruh masyarakat Indonesia di luar negeri bisa memilih. Kalau dulu trennya naik sekutar 23 persen, pilpres naik jadi 34 persen. Dan target kita di pemilu 2019 ini sekurang kurangnya 50 persen angka partisipasinya," kata Arief di kantornya, Menteng, Jakata Pusat, Selasa (18/12/2018).
Agar bisa menggaet partisipasi WNI di luar negeri, KPU telah menyiapkan tiga strategi jitu. Salah satunya, kata Arief KPU telah menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) di sekitar rumah yang ditempati WNI.
"Yang pertama pemilih bisa langsung datang ke tempat pemungutan suara yang telah disediakan di masing masing tempat WNI tinggal," jelasnya.
Lebih lanjut, cara kedua yakni, KPU akan berkeliling rumah tinggal WNI untuk mengajak agar bisa datang ke TPS yang disediakan.
"Boxnya nanti kita bawa ke tempat tempat masyarakat indonesia berkumpul dan suarat suara disitu lalu kita bawa bilik dan ada perwakilanya," terangnya.
Strategi terakhir, KPU akan mengirimkan surat suara melalui kantor pos ke alamat tempat WNI tinggal. Setelah WNI tersebut memilih, surat suara akan dikirimkan kembali ke KPU melalui pos.
Ia berharap para pemilih di luar negeri dapat menggunakan hak pilihnya untuk memilih kandidat yang maju di pemilu. Dia juga berharap tiga cara tersebut dapat dipahami dan dimanfaatkan dengan baik oleh para WNI yang tinggal di luar negeri.
Baca Juga: Gerindra: Salam 2 Jari Anies Bukan Simbol Kampanye Prabowo - Sandiaga
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana