Suara.com - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M. Taufik menganggap pihak yang melaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mengerti soal aturan pemilu. Sebab, menurutnya salam dua jari yang dilakukan Anies saat menghadiri acara Gerindra itu tidak melanggar aturan manapun.
Taufik mengatakan, acara Konfernas Gerindra bukanlah acara kampanye melainkan rapat internal partai. Sehingga, kedatangan Anies dalam acara itu sama sekali tidak untuk berkampanye.
"Yang ngelaporin enggak ngerti aturan. Pak Anies bukan di arena kampanye, tapi datang dalam rangka rapat koordinasi nasional yang dihadiri oleh internal partai," kata Taufik saat ditemui di ITF Sunter, Jakarta Utara, Kamis (20/12/2018).
Taufik menilai, Anies telah mengikuti aturan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebelum menghadiri acara Konfernas Gerindra. Pasalnya, kata dia, Anies sudah mengirimkan surat pemberitahuan ke Kemendagri untuk menghadiri acara itu.
"Saya tanya Kemendagri Pak Anies mengajukan pemberitahuan enggak perlu ada izin, pemberitahuan ke kemendagri tanggal 14 Desember," pungkasnya.
Sebelumnya, Garda Nasional untuk Rakyat (GNR) melaporkan Anies ke Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) atas dugaan pelanggaran pemilu. GNR melaporkan Anies, karena Anies diduga melanggar Undang-undang Nomer 7 Tahun 2017 tentang Pemilu lantaran mengacungkan salam dua jari di acara partai Gerindra.
Diketahui Anies sempat berpidato ketika menghadiri acara Konfernas Partai Gerinda di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018). Dalam pidatonya, Anies mengharapkan momen kemenangan di Pilkada DKI 2017 bisa terulang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres 2019).
Setelah memberikan sambutan pidatonya itu, Anies tampak mengacungkan jari telunjuk dan jempol atau salam dua jari khas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno. Anies, mengacungkun salam dua jari dengan kedua tangannya.
Baca Juga: Ruben Onsu dan Sarwendah Pastikan Tak Pindah Rumah
Berita Terkait
-
Proyek ITF Sunter Telan Dana Rp 3,6 T, Anies Mengutang ke Bank Dunia
-
Pose Dua Jari di Acara Gerindra, Komunitas Pengacara Ancam Laporkan Anies
-
Jika Kalah Pilpres, Sandiaga Uno Kembali Jadi Wagub DKI Jakarta?
-
Indonesia Punah Kalau Prabowo Kalah? Anies: Saya Urus Jakarta Saja
-
DPRD: Anies Pakai Fasilitas Negara Hadiri Konfernas Partai Gerindra
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar