Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni menanggapi pernyataan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menyebut penahanan tokoh FPI Habib Bahar bin Smith sebagai bentuk kriminalisasi ulama.
Terkait hal ini, Raja Juli Antoni menilai pernyataan Fadli tersebut merupakan bentuk fitnah yang keji kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, alasan polisi menahan Bahar bin Smith karena dianggap sudah mengantongi bukti kuat terkait aksi penganiayaan terhadap remaja.
"Ini adalah fitnah yang keji karena bukti-bukti yang awal yang beredar mengindikasikan Bahar bin Smith benar-benar malakukan tindak kekerasan," ujar Raja di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Dia menegaskan Jokowi tak pernah melakukan intervensi proses hukum siapapun termasuk kepada Habib Bahar yang berprofesi sebagai penceramah.
"Perlu ditegaskan Pak Jokowi selama ini tidak pernah mengintervensi proses hukum," kata dia.
Dia justru menganggap Fadli telah menyesatkan akal sehat rakyat dengan menuding penahanan Bahar sebagai korban kriminalisasi. Dia juga menuding Fadli kerap memberikan pernyataan kontroversial yang semata-mata untuk kepentingan syahwat politik Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto
"Fadli Zon sebenarnya justru sedang mengkriminalisasi akal sehat rakyat. Menjungkir balikan logika hanya karena ingin memenangkan Prabowo," tandasnya.
Sebelumnya, Fadli di akun twitter pribadinya menuding penahanan Habib Bahar merupakan bukti adanya kriminalisasi ulama dan diskriminasi hukum di Indonesia.
"Penahanan Habib Bahar bin Smith ini bukti kriminalisasi ulama dan diskriminasi hukum di Indonesia," kata Fadli dalam akun Twitter pribadinya, Rabu (19/12/2018).
Baca Juga: Gara-gara Mainan Kembang Api, Balita Tewas Terbakar
Untuk diketahui, Bahar bin Smith resmi menjadi tahanan Polda Jabar setelah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus penganiayaan anak.
Tag
Berita Terkait
-
Ada yang Mainkan Isu Kriminalisasi Ulama Pasca Habib Bahar Ditahan Polisi
-
Tahan Habib Bahar bin Smith, Ini yang Sudah Dilakukan Polisi Jabar
-
Alasan Polisi Baru Tahan 3 dari 6 Tersangka Kasus Habib Bahar bin Smith
-
Viral Petisi Dukung Habib Bahar Bin Smith Jadi Petarung UFC
-
Maruf Amin: Penahanan Habib Bahar Smith Bukan Kriminalisasi Ulama
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Kilas Balik Hari Palang Merah Indonesia 17 September, Sejarahnya Sejak 1945
-
Pesaing Berat Mahfud MD di Kursi Menko Polkam? Rekam Jejak Mentereng Djamari Chaniago di Militer!
-
Kader PSI Dian Sandi Bela Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji: Dia Korban, Bukan Pelaku
-
Tak Hanya Bagi Ojol, Cak Imin Dorong Ada Potong Iuran BPJS-TK Untuk Pelaku UMKM
-
Drama Copot Kepsek Viral, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Minta Maaf: Anak Bawa Mobil Itu Hoaks
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!