Suara.com - Program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang digagas oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut ada yang tidak tepat sasaran. Sebab, masih banyak orang miskin yang tidak mendapat kartu pengobatan gratis tersebut.
Wakil ketua Komisi V DPRD Riau, Husaimi Hamidi mengatakan, ia mendapat keluhan dari masyarakat yang dinilainya kurang mampu tapi tidak dapat kartu KIS.
"Ada orang kaya dapat, miskin tidak dapat. KIS ini kan hak orang miskin, harusnya kan didata ulang setiap tahun, misalnya dia sekarang miskin, terus di kasih kebun, dua tahun dia sudah bisa panen, dia bukan masuk kategori miskin lagi," ungkap Politisi PPP ini, seperti diwartakan Riauonline.co.id, Rabu (26/12/2018).
Bahkan Husaimi mengaku pernah mendatangi masyarakat yang sakit parah di puskesmas. Namun ia tidak memiliki kartu KIS sehingga tidak bisa dirujuk.
"Ada pasien yang bahasa kasarnya nunggu mati saja lagi, sudahlah alat tidak ada, kartu KIS tidak ada sehingga tidak bisa dirujuk ke Duri," ujarnya.
Saat ia mencoba mempertanyakan kepada petugas puskesmas, pihak puskesmas mengaku tidak mengetahui kenapa si pasien tidak mendapat kartu KIS.
"Kepala Dinas Kesehatan juga mengaku tidak dilibatkan dalam pendataan orang miskin ini, karena pendataan orang miskin dilakukan oleh Dinas Sosial," tuturnya.
Selanjutnya, ia bertanya pada kepala desa. Jawaban yang sama, kepala desa juga mengaku tidak tahu sama sekali terkait proses pendataan orang miskin ini.
"Yang mendata harus berkoordinasi dengan kades dan lurah, itulah gunanya ada kades dan lurah, tapi kades bilang mereka tidak tahu," ujarnya lagi.
Baca Juga: Polisi Selidiki RSUD Serang Palak Keluarga Korban Tsunami saat Urus Jenazah
Dari pengakuan kades, kata dia, data terkait orang miskin itu tiba-tiba sudah ada saja, dan diakui kades banyak yang tidak tepat sasaran.
"Pernah dulu mereka mengubah beberapa data, tapi yang keluar tetap yang sebelum diubah, bahkan ada ada yang sudah mati, tapi dapat KIS," kata dia.
Legislator asal Rohil ini tidak ingin menyalahkan pemerintah pusat sepenuhnya. Sebab ia menilai pemerintah pusat hanya menerima data dari daerah saja.
"Ketika tidak ada kerjasama dan koordinasi, maka ya jadinya begini, jalan sendiri," imbuh dia.
Berita Terkait
-
Innalillahi, Bupati Kampar Aziz Zainal Meninggal Dunia
-
Kepergok Jambret Emak-emak, Pecatan Polisi Ditangkap Warga
-
Kubu Prabowo dan Jokowi Belum Sepakat, KPU Belum Tentukan Debat Terakhir
-
Presiden Jokowi Bagi-bagi 4.000 Sertifikat Tanah di Cigombong Bogor
-
Pembebasan Lahan Bendungan Sukamahi dan Ciawi, Jokowi : Tinggal Bayar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah