Suara.com - Turut terjun membantu proses evakuasi di lokasi bencana merupakan tugas yang cukup berat. Butuh mental dan jiwa yang kuat untuk bisa menjadi seorang relawan di lokasi bencana. Terlebih, jika mendengar ada sanak keluarga yang turut menjadi korban, pasti menambah beban yang harus bisa dirasakan relawan dan petugas saat melakukan kegiatan kemanusian itu.
Seperti halnya yang dirasakan Agus Suryana, petugas Palang Merah Indonesia yang turut terlibat membantu evakuasi para korban tsunami di kawasan Banten. Agus mengaku jika saudara sepupunya bernama Zulkarnaen ikut menjadi korban tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.
"Keluarga dari ayah saya juga jadi korban. Namanya bapak Zulkarnaen. Dia kena di pantai Carita," kata Agus kepada Suara.com di Rumah Sakit Berkah, Kamis (27/12/2018).
Hati dan perasaan Agus pun tambah berkecamuk setelah mendengar jika keberadaan Zulkarnaen itu hingga kini belum ditemukan. Segala upaya dari keluarga sudah dilakukan untuk menemukan korban yang usainya sudah mencapai 60 tahun. Bahkan, Agus meminta tolong kepada rekan-rekannya yang dikerahkan di lokasi tsunami Banten untuk turut mencari keberadaan saudaranya dengan kondisi hidup atau mati.
"Keluarga di rumah minta tolong saya cariin supaya ketemu. Saya pun sudah minta tolong teman-teman yang ada dilokasi. Sampai saya kirim fotonya ke teman saya supaya di cari," kata dia.
Agus pun tak mau terus dirundung kesedihan. Sebab, hal itu akan mengganggu konsentrasinya dalam melakukan pencarian kepada korban-korban yang belum ditemukan terkait bencana tsunami.
"Saya juga suka sedih kalau melihat keluarga korban yang belum menemukan jenazah. Itu yang buat saya terus berusaha membantu," terangnya warga Kayu Manis, Jakarta Timur ini.
Agus mengaku tidak berharap banyak atas kondisi saudaranya itu. Ia hanya berharap suadaranya itu bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
"Saya sudah terima dalam keadaan apaun kami sudah ikhlas. Sudah iklhas, yang penting ditemukan," katanya.
Baca Juga: Kapolri: Jumlah Kejahatan Menurun di 2018
Berita Terkait
-
21 Jasad Korban Tsunami di Banten Belum Teridentifikasi
-
1,2 Ton Rendang Siap Dikirim Untuk Korban Tsunami Selat Sunda
-
Lokasi Tsunami Selat Sunda Jadi Ajang Selfie, Jadi Sorotan Internasional
-
Debu Hitam dan Suara Dentuman Misterius Gegerkan Warga Cilegon Banten
-
Pastikan Pemerintahan Sudah Berjalan Pasca Tsunami, Mendagri Akan ke Banten
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy
-
TOURISE 2025 Dibuka di Riyadh: Menteri Pariwisata Arab Saudi Bicara Inovasi dan Kolaborasi