Suara.com - Rendang bantuan dari masyarakat Sumatera Barat untuk korban tsunami Selat Sunda di Lampung dan Banten akan dikirimkan lewat jalur darat pada Sabtu(28/12/2018) nanti.
"Hingga hari ini kita masih dalam proses mengumpulkan dan pengemasan. Distribusi kemungkinan paling cepat besok(Jumat)," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, E Rahman di Padang, Kamis (27/12/2018).
Menurut Rahman, rendang yang terkumpul terus bertambah dari sumbangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat.
Di mana saat ini secara komitmen telah terkumpul 1,2 ton rendang dengan realisasi hampir 400 kilogram.
"Kemungkinan sore ini seluruhnya sudah terkumpul di kantor BPBD sehingga bisa dikemas dalam bungkusan setengah kilogram," katanya seperti dikutip dari Antara.
Pengemasan dalam bungkusan kecil itu dilakukan untuk memudahkan distribusi dan pembagian di kantong-kantong pengungsian.
Rahman mengatakan, pengalaman dalam beberapa kali pengiriman rendang ke lokasi bencana, petugas di pengungsian telah memiliki tugas masing-masing yang mendesak untuk dilakukan sehingga akan menyulitkan jika harus membagi-bagi randang dalam kemasan kecil untuk dibagikan.
"Karena itu sejak awal kita telah melakukan pengemasan dengan bungkusan kecil agar nanti tidak menyulitkan petugas di lapangan," katanya.
Kepala Biro Humas Sekretariat Provinsi Sumbar, Jasman menyatakan, pengumpulan rendang untuk membantu saudara sebangsa yang sedang ditimpa bencana merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah dan masyarakat di Sumbar.
Baca Juga: 2 Bus Wisata Tabrakan Adu Banteng, Sejumlah Penumpang Dikabarkan Tewas
Hal itu telah menjadi sebuah gerakan sosial yang otomatis dilaksanakan jika ada saudara sebangsa yang terkena musibah.
Sebelumnya Sumbar juga mengirimkan bantuan rendang untuk korban gempa di Aceh dan NTB serta korban bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Berita Terkait
-
Gunung Anak Krakatau Alami Kegempaan Tremor Menerus
-
Lokasi Tsunami dan Likuifaksi di Palu Berubah Jadi Magnet Wisatawan
-
Dihantam Tsunami, 2 Desa di Pesisir Lampung Rata
-
Cuaca Pandeglang Buruk, Tim SAR Kesulitan Cari Korban Tsunami Selat Sunda
-
Kisah Mahasiswa Undip Diterjang Tsunami: Pulau Legundi Porak Poranda
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya