Suara.com - Bupati Pandeglang, Provinsi Banten Irna Narulita meminta para camat dan kepala desa/lurah menyiapkan kentongan di pos kamling atau tempat lain yang strategis untuk memberitahu warga ketika terjadi bencana.
"Dulu di setiap pos kamling ada kentongan, saya minta sekarang diadakan lagi. Fungsinya selain memberi tanda terjadi tindak kejahatan juga untuk memberi tahu warga ketika bencana terjadi, seperti banjir," katanya seperti dilansir dari Antara.
Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata dia, akan memasang alat sensor pengukur ketinggian gelombang (early warning system atau EWS di wilayah yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau (GAK), seperti di Pulau Sebesi.
Irna mengaku merasa khawatir jika bencana tsunami Selat Sunda kembali terjadi, mengingat status Gunung Anak Krakatau masih belum setabil dan berpotensi tsunami.
Apalagi, kata dia, BMKG telah menemukan adanya keretakan di Gunung Anak Krakatau.
"BMKG sudah pasang alat sensor yang apabila ada gelombang mengalami fluktuasi yang tinggi, sensor itu akan mengirim sinyal ke pusat data yang terhubung, lalu disampaikan ke kami, oleh karena itu saya sampaikan kepada camat dan kades agar menyiapkan pentongan ditempat yang trategis untuk berjaga-jaga apabila air kembali naik," katanya menegaskan.
Irna menyatakan, Pemkab Pandeglang tidak memiliki anggaran untuk membeli toa (speker) yang nantinya digunakan untuk mengingatkan masyarakat agar lari ketika datang benacana, sehingga kearifan lokal masyarakat dengan mengunakan pentongan atau bunyi-bunyian yang lain diakuinya sangat penting.
"Kita tidak punya speker, karena anggarannya tidak ada untuk pengadaan secara menyeluruh, jadi kerifan lokal masyarakat sangat penting untuk saling mengingatkan apabila ada bencana," imbuh Irna.
Baca Juga: Wasekjen Demokrat Diduga Sebar Hoaks, PDIP: Andi Arief Sangat Provokatif
Berita Terkait
-
Ditemukan Tewas Tak Wajar, Kematian Pasutri Siri Kini Jadi Misteri
-
Kondisi Terkini : Gunung Anak Krakatau Alami 60 Kali Gempa Letusan
-
Gunung Anak Krakatau Alami Retakan, BMKG: Kami Minta Warga Waspada
-
BMKG Pasang Alat Sensor Dekat Gunung Anak Krakatau
-
Malam Tahun Baru Pandeglang Dilanda Banjir, Ada yang Sampai Atap Rumah
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029