Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai Calon Presiden Prabowo Subianto tampil rekonsiliatif dalam menyampaikan pidato kebangsaan mengenai visi-misi bertajuk 'Indonesia Menang'. Menurut Fahri, Prabowo gagal tampil menakutkan dan berbahaya seperti apa yang digambarkan oleh lawan politiknya.
Fahri menilai ada upaya yang dilakukan oleh lawan politik untuk melumuri Prabowo dengan citra yang menakutkan dan berbahaya jika terpilih di Pilpres 2019. Namun, upaya tersebut gagal dan Prabowo justru tampil rekonsiliatif.
"Saya bilang gagal itu, karena gagal seperti yang diinginkan orang karena dia akan tampil menakutkan kira-kira begitu. Tapi justru dia tampil sebaliknya rekonsiliatif ya," kata Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Selain itu, Fahri juga menilai penampilan pidato Prabowo dapat menjawab semua keraguan orang terhadap sosok Prabowo Subianto sebagaimana yang dicitrakan negatif oleh lawan politiknya. Prabowo justru dapat menunjukan dirinya sebagai sosok negarawan yang akan mengakomodir semua kalangan.
"Maka semua keraguan orang itu akhirnya dijawab sama dia (Prabowo). Bahwa, dia itu adalah seorang negarawan republik yang akan mengakomodir semua orang," imbuhnya.
Fahri pun menyambut positif pidato kebangsaan yang disampaikan Prabowo sebagai awal permulaan sebelum sesi pertama debat capres dan cawapres pada 17 Januari mendatang. Fahri berharap kedua pasangan capres dan cawapres dapat terbuka dan tampil apa adanya saat sesi debat nanti.
"Saya menyambut positif pidato itu sebagai permulaan. Mudah-mudahan dalam debat nanti itu calon-calon ini terbuka ngomongnya. Bahkan bila perlu saling serang, saling kejar ya kan, saling membuka supaya rakyat nontonnya itu yang apa adanya gitu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Heboh Video Prabowo Cuekin SBY, Lebih Pilih Ngobrol dengan Bule
-
Menguji Kebenaran Ucapan Prabowo Soal Gaji Juru Parkir dan Dokter
-
Kritik Pidato Prabowo, Ferdinan: Hasto Habis Minum Racun Kalajengking?
-
Sekjen PDIP Hasto: Dalam Pandangan Pak Prabowo Semua adalah Kegagalan
-
Sandiaga: Kami Tidak akan Kriminalisasi Para Pengkritik
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
Bukan Takdir, Konten Kerator Ini Bongkar Dugaan Kelalaian Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny
-
Makin Panas! Yai Mim Laporkan Pembakaran Sajadah, 7 Orang Terseret Termasuk RT dan RW
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Komisi IX DPR Gelar Rapat Tertutup Bareng Kemenaker Hari Ini, Bahas Apa?
-
Apa itu Etanol yang Mau Dicampurkan ke BBM oleh Pemerintah?
-
Sekolah Internasional NJIS Turut Diteror Bom, Pelaku Minta Tebusan USD 30 Ribu Via Kripto
-
Dicap Cacat Bawaan, Subhan Palal Penggugat Ijazah Bongkar 4 Unsur Gibran Melawan Hukum!
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makarim Kembali Digelar, Kejagung Hadirkan Ahli Hukum dan Bawa Bukti Ini
-
KY 'Bedah' Vonis 1.631 Halaman Putusan Tom Lembong, Nasib Hakim di Ujung Tanduk?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 8 Oktober 2025: Waspada Hujan & Suhu Panas di Indonesia