Suara.com - Presiden Jokowi menghadiri acara dzikir akbar dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Abdul Qodir Al Jaelani RA di Pondok Pesantren Al Baghdadi, Rengasdengklok, Karawang, Sabtu malam (19/1/2019).
Acara tersebut juga dihadiri pimpinan Ponpes Al Baghdadi Kyai Haji Junaedi Al Baghdadi.
Dalam sambutannya, Jokowi mengaku bersyukur bisa menyambangi Ponpes Al Baghdadi. Ia pun menyebut kunjungannya tersebut merupakan kunjungan kali ketujuh ke Ponpes tersebut.
"Saya sangat berbahagia alhamdulillah bisa hadir. Seperti yang tadi disampaikan oleh abah bahwa ini adalah kunjungan saya yang ketujuh. Oleh sebab itu saya sangat bahagia sekali malam hari ini bisa bertemu kembali. Bertemu dan saya berharap masih bisa bertemu kembali," ujar Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi mengajak seluruh jamaah Al Baghdadi untuk menjaga dan merawat persatuan serta persaudaraan bangsa Indonesia.
"Jangan perbedaan-perbedaan itu menjadikan kita tidak seperti menjadi saudara. Karena semuanya sudah menjadi hukum Allah, sudah Sunatullah yang diberikan kepada bangsa kita, harus kita syukuri bersama-sama," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sedih jika mendengar masih ada perpecahan akibat pilihan politik yang berbeda dari mulai Pemilihan Wali Kota, Gubernur hingga Pemilihan Presiden.
"Di mulai dari sana, antar kampung tidak saling bicara, antar tetangga tidak saling menyapa, di majelis taklim saja tidak saling ngomong. Padahal kita ini saudara sebangsa setanah air padahal kita saudara sesama muslim. Nabi tidak pernah mengajarkan seperti itu," kata Jokowi.
Baca Juga: Dibebaskan, Jokowi Larang Abu Bakar Baasyir Ceramah Keliling, di Rumah Saja
"Jangan sampai itu terjadi di antara kita. Tapi saya yakin di sini tidak ada yang seperti itu karena jamaah di sini, jamaahnya abah Junaedi Al Baghdadi, sudah tahu apa yang benar, apa yang salah, apa yang diperbolehkan, sudah tahu semuanya," sambungnya.
Jokowi juga berpesan kepada jamaah Al Baghdadi untuk memilih pemimpin yang baik pada saat pemilihan Bupati, Wali Kota, Gubernur hingga Presiden dengan menggunakan hati nurani dan pikiran yang jernih serta melihat program serta pengalaman.
Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak termakan fitnah yang muncul di tengah kontestasi Pemilu.
"Kalau ada pilihan bupati, dilihat ada A, B, C, ya dilihat saja pengalaman punya nggak, prestasinya ada nggak, rekam jejaknya ada nggak, programnya bagus nggak, idenya bagus nggak. Gagasan-gagasannya bagus nggak, dilihat itu saja," tuturnya.
"Jangan sampai kita itu dengarkan fitnah-fitnah yang keluar dari mana-mana, sehingga kita jadi terpengaruh hingga terbawa ke sana ke sini. Tapi saya yakin jamaah tidak ada yang seperti itu. Di sini semuanya baik-baik," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat