Suara.com - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Ma'arif mendukung langkah Abu Bakar Ba'asyir untuk tidak menandatangani ikrar setia kepada NKRI dan Pancasila.
Menurut Slamet, syarat kebebasan dengan melakukan penandatanganan itu tidak perlu dilakukan hanya untuk membuktikan kecintaan Abu Bakar Ba'asyir kepada NKRI.
"Bagus itu tanda muslim sejati hanya tunduk dan patuh kepada Allah dan Rasulnya," ujar Slamet saat dihubungi Suara.com, Selasa (22/1/2019).
Slamet menuturkan, dengan kecintaan Abu Bakar Ba'asyir kepada islam, otomatis Abu Bakar Ba'asyir akan tunduk dan cinta kepada NKRI.
Sebuah kesalahan jika masih ada pihak yang meragukan kesetiaan Abu Bakar Ba'asyir kepada NKRI.
"Karena kalau yang tunduk pada islam pasti akan cinta dan menjunjung tinggi NKRI dan Pancasila, jadi jangan ragukan cinta ustadz Abu Bakar Ba'asyir pada NKRI," jelasnya.
Banyak yang mengkhawatirkan jaringan teroris di Indonesia akan kembali muncul jika Abu Bakar Ba'asyir bebas. Namun Slamet hanya menanggapi santai isu miring tersebut.
"Itu berlebihan," pungkasnya.
Sebelumnya, kuasa hukum Abu Bakar Ba'asyir, Mahendradatta mengatakan, kesetiaan orang terhadap Pancasila tidak perlu dibuktikan dalam sebuah surat pernyataan.
Baca Juga: Istri Selingkuh Ditinggal Merantau, Amir Tusuk Elia dengan Linggis
Abu Bakar Ba'asyir sudah terbukti taat dengan Pancasila melihat proses hukum yang selama ini ia telah jalani.
"Apakah kita harus menyatakan diri dimana-mana setia Pancasila hanya sekedar dokumen, kan bukan begitu sebetulnya. Jadi memang dalam hukum, hal yang sudah diketahui umum tidak perlu lagi dibuktikan, itu ada seperti itu, nggak perlu bukti formal," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan