Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kedua calon presiden yang kembali terlibat dalam debat pilpres pada 17 Februari mendatang harus banyak belajar karena sudah tidak ada lagi bocoran pertanyaan atau kisi-kisi dari KPU.
"Kalau dulu kan sudah bocor soalnya, sekarang tidak. Berarti harus belajar lebih banyak, konteks dari debat ya itu," kata Jusuf, yang karib disapa JK, kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Untuk menjadi pemimpin negara, capres harus memiliki wawasan luas sehingga mengerti persoalan dan solusi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.
Kemampuan wawasan tersebut dapat tercermin dari bagaimana capres itu berdebat, sehingga penyelenggaraan debat capres tanpa bocoran kisi-kisi pertanyaan menjadi penting bagi masyarakat untuk mengetahui bobot pengetahuan capres tersebut, jelas JK.
"Ya memang presiden itu pengetahuannya harus luas. Kalau pengetahuannya hanya artinya terbatas, wah bagaimana negeri ini menjadi besar?" tambahnya.
Sebelumnya, pada pelaksanaan debat perdana yang diikuti kedua pasangan capres-cawapres, Kamis (17/1), para kandidat telah memperoleh bocoran kisi-kisi pertanyaan sebelumnya.
Hal itu menyebabkan pelaksanaan debat capres perdana tersebut menjadi tidak ditanggapi secara antusias oleh masyarakat, Sehingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun mengevaluasi debat perdana tersebut.
KPU memutuskan untuk tidak lagi memberikan kisi-kisi pertanyaan kepada kedua kandidat capres untuk pelaksanaan debat pilpres kedua pada 17 Februari mendatang.
Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan mengatakan, kebijakan tersebut diambil sebagai bentuk evaluasi KPU terhadap pelaksanaan debat perdana pada Kamis (17/1/2019) lalu, yang dinilai tidak memuaskan harapan publik.
Wahyu menambahkan, dengan ditiadakannya pemberian bocoran kisi-kisi pertanyaan tersebut, diharapkan pelaksanaan debat pilpres dapat berjalan lebih baik dari debat perdana. (Antara)
Berita Terkait
-
Warga Korban Banjir Minta Cangkul dan Sekop ke JK untuk Bersihkan Rumah
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai