Suara.com - Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan basis pemilih Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin tidak solid. Bahkan pemilih Jokowi - Maruf Amin ada yang belok untuk mendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida mengatakan hal itu terjadi karena split ticket voting.Split Ticket Voting merupakan perilaku pemilih yang memberikan suara kepada paslon yang berbeda dari yang dicalonkan oleh parpol yang didukung.
Menurut Rizka, basis Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung Jokowi - Maruf Amin mencapai 56,2 persen. Sementara Koalisi Adil Dan Makmur pengusung Prabowo - Sandiaga 26,2 persen.
Selebihnya merupakan kelompok non partisan dan basis partai di luar koalisi pengusung dan pendukung.
Survei Indikator Politik ini dilakukan dalam rentang waktu 16-26 Desember 2018 melalui wawancara langsung. Dengan menerapkan sistem multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden yang dilibatkan sebanyak 1.220 dengan margin of error 2,9 persen.
Dalam simulasi dua pasangan calon yang dilakukan oleh Indikator, dengan pertanyaan jika pemilihan presiden diadakan sekarang siapa yang akan dipilih. Maka, PKPI yang berada di koalisi Jokowi-Ma'ruf menjadi partai yang paling solid, 100 persen pemilihnya mendukung paslon nomor urut 01.
Di posisi kedua, yakni PSI sebanyak 91,9 persen pemilihnya memilih Jokowi-Ma'ruf, sementara 8,1 persen membelot ke Prabowo-Sandi. Di posisi tiga diduduki PDIP sebagai pengusung utama Jokowi.
"Sebanyak 90,1 persen basis PDIP memilih Jokowi - Maruf Amin, sementara 6,0 persen berpaling ke Prabowo-Sandi. Dan 3,9 persen tidak menjawab," kata dia di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).
Sementara itu, tiga partai yang split ticket voting nya tinggi atau tidak solid diisi oleh Partai Hanura, PPP dan Golkar. Split basis pemilih tiga partai ini masih di atas 30 persen. Basis pemilih PPP yang mendukung 01 hanya 53,7 persen dan 43,2 persen ke Prabowo - Sandiaga serta 3,1 persen tidak menjawab.
Basis pemilih Partai Hanura, lanjut Rizka, hanya 59,1 persen yang memilih Jokowi - Maruf Amin, dan sebanyak 39,6 persennya ke Prabowo-Sandi serta 1,3 persen tidak menjawab. Sementara itu, basis pemilih Golkar sebanyak 62,1 persen mendukung petahana, sedangkan 31,2 persen ke Prabowo - Sandiaga dan 6,7 persen tidak menjawab.
Baca Juga: Maruf Amin soal Ahok Bebas Besok: Dia Sudah Patuh Menjalani Hukuman
"Pada kelompok partai koalisi Jokowi - Maruf Amin, basis pemilih PPP dan Hanura paling banyak terbelah kepada oposisi," kata Rizka.
Partai pengusung lainnya seperti PKB sebanyak 66,6 persen basis pemilihnya solid kepada pasangan Jokowi - Maruf Amin, dan 27,0 persen ke Prabowo - Sandiaga dan 6,4 persen tidak menjawab. NasDem 69,6 persen pemilihnya solid kepada petahana, dan 27,8 persen membelot ke Prabowo - Sandiaga, 2,6 persen tidak menjawab. Perindo 69,9 persen pemilihnya setia kepada paslon 01, dan 27,9 persen ke Prabowo - Sandiaga, dan 2,2 persen tidak memilih.
Dari data tersebut dapat disimpulkan jika 75,9 persen basis pemilih Jokowi - Maruf Amin dari 9 partai koalisinya dinyatakan royal kepada pasangan 01. Sedangkan yang masih split atau bisa berubah mencapai 24,1 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang