Suara.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan terbarunya terkait basis pemilih partai terhadap pemilih calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2019. Hasilnya, mayoritas basis pemilih partai koalisi pengusung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno lebih banyak terbelah ke kubu petahana.
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida mengatakan sebanyak 28,2 persen dari total basis pemilih partai koalisi Prabowo - Sandiaga mendukung pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Basis koalisi Prabowo - Sandiaga sedikit lebih besar yang keluar dari arah dukungan partainya, sekitar 28,2 persen," ujar Rizka di Kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).
Untuk diketahui, maju di Pemilu 2019 pasangan Prabowo - Sandiaga didukung partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan Berkarya.
Sementara partai koalisi Jokiwi - Ma'ruf Amin sekitar 24,1 persen yang tidak searah dengan arah dukungan partai.
Rizka menerangkan, pembelahan pemilih terbesar di dalam partai koalisi Prabowo - Sandiaga berada pada basis pemilih partai Berkarya yakni sebesar 42,1 persen dan Demokrat 40,5 persen.
Sedangkan pembelahan pemilih terbesar di dalam partai koalisi Jokowi - Ma'ruf Amin berada di basis pemilih partai PPP sebesar 43,2 persen dan Hanura 39,6 persen.
Terkait hal itu, Rizka mengungkapkan basis koalisi partai Prabowo - Sandiaga secara sosiologis lebih banyak terbelah pada kelompok pemilih perempuan, kelompok usia lanjut, kelompok di pedesaan dan terutama di wilayah Jawa Tengah dan Timur. Sedangkan, basis koalisi Jokowi - Ma'ruf Amin lebih banyak terbelah pada kelompok etnis non Jawa terutama etnis Sunda, Jawa Barat dan Sumatera.
"Kemudian dari sisi psikologis, paparan isu-isu personal capres tampak menunjukan pola yang bervariasi," imbuhnya.
Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan sejak 16 - 26 Desember 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Survei itu melibatkan sebanyak 1.220 responden dengan cara wawancara tatap muka.
Baca Juga: Akui Biarkan Napi Bawa Ponsel, Eks Kalapas Sukamiskin: Saya Cuma Wayang
Adapun, margin of error dari sampel tersebut sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
-
Batal Dibebaskan, Abu Bakar Baasyir Titip Pesan ke Jokowi
-
LBH Jakarta: Golput Dilindungi Undang - Undang
-
Prabowo - Sandiaga Laporkan Tabloid Indonesia Barokah ke Bawaslu
-
Keponakan Gemas Lihat Prabowo Kalem saat Debat Perdana Pilpres
-
Kubu Prabowo Usul Moderator Debat Akademisi, TKN Jokowi Serahkan ke KPU
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!