Suara.com - Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta mencatat setengah dari jumlah guru di Indonesia mempunyai opini radikal dan intoleran. Guru-guru itu tersebar mulai dari tingkat TK sampai SMA.
Persentase guru radikal di Indonesia sampai 50,87 persen. Pada Diseminasi hasil survei nasional PPIM 2018 tentang Sikap Keberagamaan Guru Sekolah/Madrasah di Indonesia didukung oleh UIN Imam Bonjol Padang, dia mengatakan survei tersebut melibatkan 2.237 guru yang dijadikan sampel terdiri atas 1.811 guru sekolah dan 426 guru madrasah.
"Guru di Indonesia mulai dari TK hingga SMA memiliki opini intoleran dan opini radikal yang tinggi," kata Peneliti PPIM UIN Jakarta Yunita Faela Nisa di Padang, Jumat (25/1/2019).
Ada tiga pertanyaan mendasar dalam penelitian yaitu seberapa besar toleransi guru sekolah/madrasah di Indonesia, seberapa besar radikalisme dalam mendukung negara Islam dan faktor apa yang berkontribusi membentuk intoleransi dan radikalisme bagi guru di Indonesia.
Yunita menjelaskan konsep dasar tentang toleransi dalam survei merujuk kepada Sullivan yaitu kesediaan untuk mempersilahkan pemeluk agama lain mengekspresikan ide atau kepentingan yang berbeda.
"Salah satu bentuk opini intoleransi yang terungkap adalah hanya 45 persen guru yang setuju non muslim boleh mendirikan ibadah di lingkungan mereka," kata dia.
Dalam survei tersebut juga terungkap intensi aksi toleransi pada umat agama lain dalam bentuk menandatangi petisi penolakan sekolah berbasis agama non Islam sebesar 34 persen.
Terkait dengan opini radikal, sebanyak 57 persen guru menjawab setuju saat diajukan pertanyaan seberapa setuju menyumbang uang atau barang untuk mendirikan negara Islam dan 81 persen guru setuju mendoakan orang yang meninggal karena ikut berperang mendirikan negara Islam.
Berikutnya saat diajukan pertanyaan seandainya responden memiliki kesempatan sebanyak 13,30 persen responden ingin menyerang polisi yang menangkap orang-orang yang sedang berjuang mendirikan negara Islam.
Baca Juga: Ketua GP Ansor: Kelompok Radikal Mulai Terkonsolidasi karena Pilpres
Ia menyampaikan faktor yang mempengaruhi hal tersebut salah satunya pandangan Islamis yang menjadi variabel penting terkait intoleransi dan radikalisme guru.
"Sebanyak 82 persen guru setuju Islam satu-satuya solusi mengatasi persoalan masyarakat," ujar dia.
Tidak hanya itu dalam penelitian terungkap yang menjadi panutan dalam belajar agama adalah Ustadz Abdul Somad, Aa Gym, Mama Dedeh, Quraish Shihab, Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Maulana dan KH Mustofa Bisri.
Ia menyarankan pemangku kepentingan terkait perlu memperbanyak program yang memberikan pemahaman keislaman yang lebih kontekstual serta memberikan pengalaman kepada guru untuk merasakan keberagaman dan kemajemukan.
"Guru adalah profesi yang penting, abdi negara yang mendidik generasi bangsa, paham keagamaan yang intoleran dan ekslusif berdampak negatif terhadap kebhinekaan, kesatuan, dan demokrasi di Tanah Air," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Lee Na Yeong, Guru Cantik Asal Korea yang Bikin Murid Auto Cinta Matematika
-
Sebar Hoaks Surat Suara di Medsos, Guru di Cilegon Ditangkap Polisi
-
Depok Krisis Guru, Setiap Tahun Pensiun 200 Orang
-
Berdialog dengan Guru, Sandiaga Janji Atasi Kesenjangan Gaji
-
IPW Curiga Pendukung Radikal Prabowo Akan Melawan Jika Kalah
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil