Suara.com - Dewan Penasihat PA 212—organisasi eks demonstran anti-Ahok—Eggi Sudjana buka suara ihwal batalnya pembebasan narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir.
Menurutnya, Presiden Jokowi harus diproses hukum lantaran mengurungkan pembebasan Abu Bakar Baasyir yang sempat dijanjikannya.
Bahkan, Eggi Sudjana menyebut Presiden Jokowi menyebar informasi bohong alias hoaks.
"Mestinya Jokowi ditangkap seperti Ratna Sarumpaet," kata Eggi di D Hotel, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2019).
Ia menuturkan, Jokowi sempat menjanjikan Abu Bakar Baasyir dibebaskan tanggal 20 Januari 2019. Tapi hingga kekinian, mantan pemimpin Jamaah Islamiyah itu tak kunjung bebas.
Sebelumnya, pengacara Tim Kampanye Nasional Jokowi – Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, mengunjungi narapidana kasus teroris Abu Bakar Baasyir di Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/1).
Saat kunjungan itu, Yusril Ihza Mahendra mengatakan kepada Abu Bakar Baasyir akan segera bebas tanpa persyaratan berat, karena telah mendapat persetujuan Jokowi.
Namun, setelah menimbulkan polemik, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan menaati hukum terkait rencana pembebasan bersyarat Abu Bakar Baasyir.
"Ada mekanisme hukum yang harus dilalui. Ini namanya pembebasan bersyarat, bukan pembebasan murni, pembebasan bersyarat. Nah, syaratnya harus dipenuhi, kalau enggak, kan saya enggak mungkin menabrak (aturan)," kata Jokowi.
Baca Juga: Singkirkan Greysia / Apriyani, Misaki: Sudah Biasa
Menurut Jokowi, salah satu persyaratan dasar dalam pembebasan bersyarat adalah, Abu Bakar Baasyir menandatangani surat pernyataan setia pada NKRI dan Pancasila.
Namun, Abu Bakar Baasyir berkukuh tak mau menandatangani surat ikrar kesetian tersebut.
Berita Terkait
-
Bagi Sertifikat Tanah di Rawasari, Jokowi: Kalau Bisa Jangan Disekolahkan
-
Jokowi Ungkap Alasan Percepat Pemberian Serifikat Tanah Gratis
-
Ruhut: Jokowi Tak Risau Jadi Sasaran Kampanye Hitam
-
Didukung Masyarakat Adat Dayak, Jokowi Optimis Menang Besar di Kalimantan
-
Moeldoko Tak Mau Jokowi Bernasib Seperti Hillary
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi