Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasan pemerintah mempercepat proses pemberian sertifikat tanah kepada warga. Hal ini dikatakan Jokowi saat menyerahkan 3.000 sertifikat tanah gratis di Lapangan Bola Arcici, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019).
Menurut Jokowi, alasan mempercepat pemberian sertifikat tanah gratis itu lantaran kerap mendengar banyak keluhan adanya sengketa lahan saat berkunjung ke berbagai daerah.
"Kenapa ini diberikan dan dipercepat karena setiap saya masuk ke kampung ke desa ke daerah-daerah yang masuk ke telinga saya urusan sengketa tanah, sengketa lahan tidak hanya di Jakarta tapi di seluruh Indonesia. Tidak hanya di Jawa, saya ke Sumatera, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Papua sama. Problem sengketa tanah di mana-mana. Masyarakat dengan masyarakat dengan pemerintah dengan perususahaan," tutur Jokowi.
Karena itu, Jokowi meminta masyarakat bersyukur karena telah tanah yang dimiliki, sudah bersertifikat. Sebab, kata Jokowi, masih ada 80 Juta masyarakat yang tanahnya belum bersertifikat.
"Kita patut bersyukur tanda bukti hukum hak atas tanah yang kita miliki yaitu sertifikat. Karena masih ada yang 80 juta belum pegang ini. Harusnya 126 yang harus bersertifikat, tapi baru 46 juta. Karena yang lalu lalu Kementerian BPN setahun hanya 500 ribu," kata dia.
Jokowi pun mengingatkan kepada penerima sertifikat untuk menyimpan dokumen sertiikat dengan baik. Ia juga berpesan agar masyarakat tidak 'menyekolahkan' sertifikat itu di bank sebagai jaminan pinjaman, jika tidak bisa mengangsur setiap bulan.
"Saya titip tolong dikasih plastik agar nggak rusak. Kedua beli fotokopi jangan lupa. Ketiga kalau sudah dapat sertifikat pengennya disekolahkan ngaku aja. Saya dari kampung ke kampung ada. Boleh saja dipakai jaminan agunan, tapi saya titip hati-hati kalau mau dipakai jaminan atau agunan, tolong dihitung kalkulasi dulu bisa cicil enggak tiap bulan, kalau nggak bisa, nggak usah pinjam-pinjam," tandasnya.
Dalam acara tersebut tampak hadir Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Baca Juga: Dewan Pers Temukan Kejanggalan di Tabloid Indonesia Barokah
Berita Terkait
-
Ruhut: Jokowi Tak Risau Jadi Sasaran Kampanye Hitam
-
Didukung Masyarakat Adat Dayak, Jokowi Optimis Menang Besar di Kalimantan
-
Moeldoko Tak Mau Jokowi Bernasib Seperti Hillary
-
Meski Cuma Jokowi yang Tampil, Ma'ruf Amin Bakal Hadiri Debat Capres Kedua
-
PDIP Targetkan Jokowi Menang 70 Persen di Jawa Timur
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen