Suara.com - Manajemen PDAM Tirta Dharma Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan gempa bumi yang terjadi do penghujung 2018 mengakibatkan hilangnya satu titik sumber air baku perusahaan daerah tersebut.
"Gempa bumi pada 30 Desember 2018 mengakibatkan salah satu sumber air baku di Desa Tasikmalaya, Kecamatan Curup Utara, hilang," kata Direktur PDAM Tirta Dharma Rejang Lebong, Orin Retnowati saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu (27/1/2019).
Gempa bumi yang menyebabkan hilangnya sumber air itu, tambah dia, merupakan hal biasa karena sumber airnya berpindah ke lokasi lain mengikuti retakan-retakan di dalam bumi. Selain itu, kejadian gempa bumi ini juga sering merusak jaringan pipa PDAM yang ditanam dalam tanah sehingga menyebabkan kebocoran di sejumlah titik.
Sejauh ini, kata dia, sumber air baku milik PDAM Tirta Dharma Rejang Lebong, umumnya berasal dari air permukaan yang dibagi dalam dua jenis yakni air sungai dan mata air. Air bersih dari PDAM ini didistribusikan kepada 13.058 pelanggan PDAM yang tersebar di 14 dari 15 kecamatan yang ada.
Sumber air yang berasal dari sungai diambil dari Sungai Musi Kejalo yang didistribusikan ke pelanggan di sejumlah wilayah di Kota Curup, dan satu lagi dari Sungai Sijeneak yang juga untuk mengaliri pelanggan di dalam Kota Curup.
Sedangkan sumber air dari Sungai Kelingi digunakan untuk mendistribusikan air bersih ke rumah pelanggan yang berada dalam Kecamatan Sindang Kelingi hingga Kecamatan Padang Ulak Tanding.
Sementara itu, untuk sumber mata air PDAM Rejang Lebong mencapai 20 titik di antaranya mata air yang ada di Desa Kampung Melayu, Desa Sambirejo, seterusnya di beberapa titik dalam Kecamatan Padang Ulak Tanding dan Kecamatan Sindang Beliti Ulu.
Juga mata air Curup Minga, dua titik di Desa Air Merah, dua titik di kawasan Air Meles, kemudian Air Cibulak dan di Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupu Rejang dan beberapa titik mata air lainnya. (Antara)
Baca Juga: Pernah Dibui di Filipina, WNI Dikabarkan Tewas Tertembak di Suriah
Berita Terkait
-
Solusi Inovatif Atasi Pencemaran Sungai dengan Rambut
-
Polisi Tetapkan Tersangka Pencemaran Air PDAM Dekat Rumah Jokowi
-
Pencemaran Air Dekat Rumah Jokowi, Polisi: Ada Unsur Kesengajaan
-
Kali Bekasi Tercemar dan Bau Busuk, Air Ditutupi Busa Putih Tebal
-
Raih Emas Asian Games 2018, Rindi Diangkat Jadi Karyawan PDAM
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang