Suara.com - Aparat Polda Jawa Tengah (Jateng) menemukan unsur kesengajaan oleh pemilik pabrik kimia tekstil PT Mahkota Citra Lestari di Banyuanyar dalam pembuangan limbahnya hingga masuk ke pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo. Hal tersebut sempat menyebabkan air produksi Perumda Air Minum Toya Wening Solo (PDAM) yang masuk ke ruma-rumah warga tak jauh dari kediaman Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini berubah warna menjadi merah.
Unsur kesengajaan itu terungkap dari penyelidikan langsung di lapangan serta reka ulang oleh aparat Polda Jateng di PT Mahkota Citra Lestari di Banyuanyar, Sabtu (20/10/2018). Terdapat delapan adegan yang diperagakan dalam reka ulang kasus tersebut.
Reka ulang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Adegan pertama dimulai di rumah warga di belakang pabrik kimia tekstil tersebut.
Adegan tersebut menunjukkan warga yang membuka keran air berwarna merah. Warga itu lalu mengeceknya ke rumah tetangga dan melaporkan ke PDAM. Adegan dilanjutkan pengecekan kondisi selokan oleh saksi dari petugas PDAM kemudian pengecekan pipa PDAM setempat. Dari pengecekan tersebut mengarah ke lokasi Pabrik PT Mahkota Citra Lestari.
Setelah itu, reka ulang dilakukan di dalam pabrik. Namun rekonstruksi di dalam pabrik di Jl. Adi Sumarmo No. 257 Banyuanyar, Solo, dilaksanakan tertutup. Selama rekonstruksi, lalu lintas di depan pabrik berjalan seperti biasa.
“Ada tujuh sampai delapan adegan yang dilakukan,” Kata Direskrimsus Polda Jateng Kombes Pol. Muhammad Hendra Suhartiyono.
Reka ulang ini untuk memperdalam penyidikan kasus pencemaran limbah yang diduga dilakukan pabrik obat kimia tekstil PT Mahkota Citra Lestari yang membuat air PDAM berubah menjadi merah darah.
Selain itu reka ulang juga untuk memperjelas fungsi peran masing-masing baik sebagai saksi, atau yang diduga sebagai tersangka termasuk pekerjanya.
“Jumlah saksi yang sudah kami periksa ada tujuh orang. Tapi nantinya kami menambah saksi empat sampai lima orang lagi," katanya.
Baca Juga: TSK Pencemaran Nama Baik, Telpon Genggam Augie Fantinus Disita
Lebih jauh, dia menduga ada unsur kesengajaan terkait pencemaran air PDAM tersebut. Hal ini diperoleh dari reka ulang tersebut.
Namun saat disinggung mengenai adanya tersangka, dia mengatakan sejauh ini belum ada. Penetapan tersangka menunggu gelar perkara dan hasil uji laboratorium di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta (BTKLPPY).
“Ada unsur kesengajaan pembuangan limbah,” tegas dia.
Atas kondisi ini, dia menilai pabrik tersebut diminta tidak beroperasi. Untuk masalah itu, dia menyerahkan sepenuhnya kepada instansi terkait dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Terkait hasil laboratorium sampel air yang dicemari tersebut menurutnya juga belum ada hasilnya. “Belum. Paling cepat Senin besok kita bersama PDAM Solo," katanya.
Direktur Teknik Perumda Air Minum Toya Wening, Tri Atmojo, mengatakan selain uji laboratorium di Jogja, PDAM juga melakukan pengujian mandiri. Hal ini untuk memastikan penyebab pencemaran dan kandungan limbah yang mencemari tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng