Suara.com - Hampir 5.000 orang meninggalkan Venezuela setiap hari, kata juru bicara Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR).
Dalam satu taklimat di Markas Besar PBB, New York, Joung-ah Ghedini-Williams, mengatakan, rakyat Venezuela meninggalkan negeri mereka akibat "kondisi yang tidak stabil dan tidak menentu" di tengah krisis mengenai kepresidenan.
"Brazil, Kolombia, Ekuador dan Peru masih menjadi negara yang menerima jumlah paling banyak warga negara Venezuela," kata Ghedini-Williams, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu Jumat (1/2/2019) pagi.
Data UNHCR memperlihatkan tiga juta orang Venezuela telah meninggalkan negeri tersebut sejak 2015.
Pekan lalu, Juan Guaido, Ketua Majelis Nasional Venezuela --yang dipimpin oleh oposisi, mengumumkan diri sebagai presiden, tindakan yang segera didukung oleh Presiden AS Donald Trump, Kanada dan kebanyakan negara Amerika Latin.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro dengan cepat bereaksi, dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Washington serta menuduh AS mendalangi kudeta terhadap pemerintahnya.
Venezuela telah diguncang protes sejak 10 Januari, ketika Maduro diambil sumpahnya untuk masa jabatan kedua.
Segera setelah demonstrasi dan kerusuhan meletus di Venezuela, sedikitnya 268 pemrotes telah ditangkap di seluruh negeri itu sejak 21 Januari.
Tujuh wartawan juga telah ditangkap di Venezuela setelah demonstrasi di Ibu Kota Venezuela, Karakas, demikian laporan media setempat pada Kamis (31/1).
Baca Juga: Doa Prabowo Minta Dipanggil Tuhan Disambut Takbir
Menurut kantor berita nasional Spanyol, EFE, seorang juru kamera Kolombia yang bekerja untuk kantor berita tersebut --yang pergi untuk meliput peristiwan itu di seluruh negeri itu-- hilang pada Rabu pagi di ibu kota Venezuela.
Kantor berita tersebut menyatakan ia telah ditangkap oleh penguasa Venezuela bersama dengan dua rekannya --satu warga negara Spanyol dan satu Kolombia.
Gonzalo Dominguez Loeda dari Spanyol dan warga negara Kolombia, Mauren Barriga Vargas juga ditangkap di kantor EFE oleh Dinas Intelijen Bolivaria, SEBIN. Sementara itu, Leonardo Munoz ditangkap oleh Direktorat Kontra-Intelijen Militer, tambah laporan EFE.
Saat mengomentari peristiwa itu, Menteri Luar Negeri Kolombia Carlos Holmes Trujillo mengatakan negaranya "menolak penahanan kedua wartawan dan juru foto kantor EFE tersebut secara sewenang-wenang".
"Kami menuntut pembebasan segera dan dihormatinya nyawa mereka," kata Trujillo di satu cuitan.
Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza membela pemerintah negerinya, dan mengatakan beberapa wartawan memasuki Venezuela tanpa izin kerja dan sebagian berusaha memasuki istana presiden tanpa akreditasi.
Berita Terkait
-
Imbas Polemik Benny Wenda, Indonesia Layangkan Nota Protes ke Vanuatu
-
Venezuela Bekukan Aset Pribadi 'Presiden Sementara' yang Didukung AS
-
Khawatir Aksi Boko Haram, 30.000 Warga Nigeria Lari Mengungsi
-
Perempuan Venezuela Ramai-ramai Jual Rambut untuk Beli Makanan Hingga Popok
-
Dukung Jokowi-Maruf, TKN Pastikan PBB Dapat Porsi Sama
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
Terkini
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh
-
Dana Reses DPR Jadi Rp 702 Juta, Dasco Akui Ada Salah Transfer Rp 54 Juta yang Ditarik Kembali
-
Ponpes Al Khoziny Luluh Lantak, Gus Yahya Sebut Puncak Gunung Es Masalah Infrastruktur, Mengapa?
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Pensiun Dini PLTU Ancam Nasib Pekerja, Koaksi Desak Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!