Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin mengklaim mulai melakukan kampanye ofensif menggunakan data dan fakta. Termasuk dalam melaporkan dugaan pelanggaran kampanye atau juga kasus hukum umum lainnya.
Ketua TKN Jokowi - Maruf Amin, Erick Tohir menjelaskan konteks ofensif oleh Jokowi - Maruf AMin terjadi karena sering dilaporkan ke Bawaslu tanpa data akurat oleh tim Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Jadi, saya katakan, sudah selayaknya tim hukum kita ofensif melaporkan dengan fakta dan data," kata Erick Tohir dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Menurut Erick, tim hukum Jokowi - Maruf Amin dalam tiap laporannya kepada Bawaslu membawa data dan fakta pelanggaran kampanye. Namun hal itu kerap diisukan negatif oleh rival politik yang disebut sebagai kriminalisasi.
"Mereka tak bisa membedakan kriminalisasi dengan penegakan atas fakta hukum. Ini perlu saya tegaskan supaya fair dulu ya," jelas Erick.
Sebelumnya, pada Selasa malam (5/2/2019), Jokowi menjelaskan pihaknya perlu untuk melakukan kampanye secara ofensif.
"Ya kampanye kan memang ofensif. Masa kita 4 tahun suruh diem saja. Ya tidaklah," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta Selatan.
Selain itu, menurut Erick, dalam beberapa hari terakhir Jokowi hanya menyampaikan isi hatinya. Dia mengatakan isu yang ada selama ini kerap terbalik dengan kondisi yang sebenarnya terjadi.
Sejumlah hal yang menjadi fitnah menurut Erick yakni isu soal Jokowi sebagai antek asing, isu keterkaitan dengan PKI, maupun isu antek Tiongkok.
Baca Juga: Bukan Rusia, Teori Propaganda Dimaksud Jokowi Artikel Reins Corporation
"Jadi, kalau sekarang beliau menjawab, itu lumrah. Sebab, kalau tak menjawab, nanti fitnah itu dianggap benar. Anehnya, ketika beliau menjawab, dikatakan beliau panik dan ketakutan. Justru beliau sedang menyampaikan data dan fakta yang selama ini diputarbalikkan," demikian Erick.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Jokowi Tanya Apa Cita-citanya, Siswa SD Ini Mau Prabowo Menang
-
Ma'ruf Amin: Ada yang Sebut Saya Alat dan Pacul untuk Digunakan Jokowi
-
Ribut Begal Doa, Puisi Fadli Zon Disoal Menteri Lukman dan Putri Gus Dur
-
Dukung Jokowi, Agum Gumelar: Tak Benar Jika Kopassus Identik dengan Prabowo
-
Ma'ruf Amin Tidak Ingin Pondok Pesantren Jadi Bengkel Anak Nakal
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!
-
Prabowo Pilih Habiskan Malam Tahun Baru Bersama Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Selatan
-
Jalur Emergency Disiapkan dari Malioboro hingga Titik Nol saat Malam Tahun Baru
-
Wajah Penuh Warna Monas Jelang Malam Tahun Baru 2026
-
Museum dan Rumah Singgah Marsinah Resmi Mulai Dibangun di Nganjuk