Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia menegaskan bakal tetap menolak praktik lelaki beristri lebih dari satu alias poligami, meski ketua umum mereka Grace Natalie, dilaporkan ke polisi gara-gara sikap tersebut.
Juru Bicara PSI Ernest mengatakan, penolakan terhadap praktik poligami merupakan kebijakan internal PSI. Meskipun ke depannya, kebijakan tersebut bisa dibawa ke ranah publik.
"Tetap, posisi PSI sebagai partai yang tidak setuju tentang poligami, tetap," tutur Ernest di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).
Ernest mengungkapkan, sikap politik PSI menolak poligami tak terkait agama apa pun. Menurutnya, sikap anti-poligami murni didasarkan atas dampak negatif perilaku itu seperti data yang dihimpun dari LBH Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan.
"Ini adalah sikap politik kami. Kami tidak mengatakan agama A lebih baik dari agama B, tidak. Atau agama A salah, tidak," ujarnya.
Berkenaan dengan itu, Ernest mengatakan menghormati pihak-pihak yang melaporkan Ketua Umum PSI Grace Natalie ke polisi atas dugaan penistaan agama karena anti-poligami.
"Kalau memang karena sikap politik, kami dilaporkan polisi, silakan saja. Ini negara hukum, semua orang berhak melaporkan, tapi semua nanti akan terserah di penyidik dan penyelidik.”
Sebelumnya, Grace Natalie dilaporkan ke Bareskrim Polri, Senin (4/2) pekan lalu. Grace Natalie dilaporkan Kordinator Bela Islam (Korlabi) atas dugaan penistaan agama sebab melarang poligami yang dinilai sebagai penyerangan terhadap syariat islam.
Baca Juga: Jadi Pengacara Ahmad Dhani, Farhat Abbas Langsung Lakukan Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi