Suara.com - Jumlah korban tewas karena bendungan ambruk di Brumadinho, negara bagian Minas Gerais, Brazil, mencapai 142 orang pada Selasa (5/2/2019), kata pihak berwenang setempat.
Sebanyak 122 dari 142 korban yang meninggal itu sudah diketahui jati dirinya. Secara keseluruhan, 194 orang masih hilang. Mereka terdiri dari penduduk lingkungan setempat dan karyawan perusahaan Vale.
Tim-tim penyelamat sedang menjalankan upaya mereka di beberapa daerah untuk menemukan lebih banyak jenazah.
Sekitar 400 orang terlibat dalam upaya penyelamatan. Setengah dari jumlah itu adalah para petugas pemadam kebakaran dari Minas Gerais dan setengahnya lagi tediri dari petugas Pasukan Keamanan Umum Nasional, pemadam kebakaran dari berbagai negara bagian serta sukarelawan.
Sebelumnya pada Selasa, lima insinyur dan manajer, yang ditahan karena dianggap bertanggung jawab terkait ambruknya bendungan, mendapatkan 'habeas corpus' (surat perintah untuk dihadapkan ke pengadilan) dari pengadilan Brazil dan telah dibebaskan.
Kelima orang itu, yang tiga di antaranya adalah karyawan Vale dan dua lainnya merupakan pegawai kontrak, sebelumnya ditahan terkait keselamatan bendungan atau dianggap bertanggung jawab dalam mendapatkan izin.
Limbah pertambangan yang berhamburan dari bendungan ambruk tersebut terus mengalir ke Sungai Paraopeba. Para pakar mengatakan, sungai itu jadi mati, seperti yang juga terjadi pada Sungai Doce ketika insiden serupa muncul di Mariana, juga di Negara Bagian Minas Gerais, pada akhir 2015.
Beberapa kota di sekitar sungai menghadapi masalah karena sungai tersebut tidak mungkin digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan air bersih. Sejumlah kota telah menyatakan status darurat atau status bencana.
Sebagai tambahan, sebuah hasil penelitian yang diumumkan pada Selasa oleh Yayasan Oswaldo Cruz, yaitu lembaga kajian epidemiologi dan keamanan masyarakat Brazil, memperkirakan bahwa kota-kota di sekitar Sungai Paraopeba kemungkinan akan menghadapi wabah penyakit-penyakit yang ditularkan nyamuk, seperti demam kuning atau demam berdarah. Keadaan yang sama terjadi saat insiden Mariana.
Baca Juga: Selewengkan Dana Rp 32 M, Tersangka Kredit Fiktif Mendadak Sakit Jiwa
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang