Suara.com - Ketua Umum DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta, Sakhir Purnomo mengatakan bahwa penentuan akhir dua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta masih dibahas bersama pimpinan DPD Gerindra DKI Jakarta.
Sebelumnya kedua pimpinan partai pengusung pasangan cagub-cawagub DKI tersebut menerima hasil uji kelayakan dan kepatutan dari Tim Panelis.
"Saat ini, keputusan dua dari tiga nama terbaik Kader PKS untuk menjadi Cawagub DKI masih dibahas bersama Partai Gerindra," kata Sakhir di Jakarta Pusat, Selasa.
Hasil rekomendasi dan masukan dari panelis saat uji kelayakan dan kepatutan, Focus Group Discussion (FGD) dan pendalaman pada Jumat malam (8/2/2019), menjadi pertimbangan penting PKS untuk membahasnya bersama Gerindra.
Dua nama yang direkomendasikan oleh tim panelis yang masih dalam pembahasan PKS dan Gerindra DKI ini dinilai layak untuk diajukan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan ke dalam rapat di DPRD DKI.
Namun, Sakhir menegaskan keputusan dua nama tersebut belum final karena masih dalam pembahasan bersama Partai Gerindra.
"Kita menghormati aspirasi, masukan dan pertimbangan dari Gerindra terkait nama yang akan diputuskan. Karena Gerindra adalah mitra koalisi strategis, baik di level nasional maupun di Jakarta. Karenanya, pertimbangannya sangat perlu untuk didengar," katanya.
DPW PKS DKI Jakarta telah mengirimkan surat kepada pimpinan Gerindra DKI Jakarta pada hari Minggu (10/2/2019) dalam rangka meminta kesiapan waktu pimpinan Gerindra untuk finalisasi dua nama cawagub mengingat ada kesepakatan bersama sebelumnya bahwa 11 Februari 2019 PKS dan Gerindra akan mengirimkan dua nama kader PKS sebagai Cawagub kepada Gubernur.
Para Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari PKS yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. (Antara)
Baca Juga: Tak Terima Dua Nama Cawagub DKI Diumumkan, Taufik Telepon Petinggi PKS
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu