Suara.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai, pemimpin Indonesia kurang peka terhadap bencana yang marak terjadi.
Mardani meyakini, bencana yang kerap menimpa Bumi Pertiwi disebabkan alam mulai bosan terhadap ketidakadilan.
Melalui cuitan di akun Twitter miliknya @MardaniAliSera, Mardani menilai seharusnya pemimpin lebih memahami berbagai pertanda yang muncul dari alam. Berbagai bencana yang belakangan terjadi di Indonesia merupakan pertanda besar.
“Bencana silih berganti, seharusnya pemimpin paham tanda-tanda alam yang mulai bosan,” demikian bunyi cuitan Mardani sebagaimana dikutip Suara.com, Senin (11/2/2019).
Mardani yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini meyakini, tidak akan lama lagi hukum di Indonesia akan dapat ditegakkan dan penuh keadilan.
Meski demikian, Mardani yang juga anggota Fraksi PKS yang notabene pendukung capres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga ini, tak menjelaskan secara rinci maksud dari cuitannya itu.
“Insya Allah sebentar lagi hukum akan tegak dan adil, serta ulama harus dimuliakan,” ungkap Mardani.
Sejak diunggah pada Senin pukul 19.10 WIB, sedikitnya sudah ada 589 orang yang menyukai unggahan Mardani dan 43 orang mengomentarinya. Sejumlah warganet ikut mengomentari kepemimpinan rezim saat ini yang dinilai tidak peka.
“Bencana datang silih berganti tiada berhenti di Indonesiaku, pemimpin seharusnya intropeksi diri, kenapa tanah tumpah darahku mengamuk,” ujar seorang warganet.
Baca Juga: Aktivis HAM: Dukungan Muchdi PR Menambah Beban Jokowi
“Mana ada mereka paham akan tanda-tanda? Yang mereka paham kekuasaan yang abadi dan keserakahan,” ungkap warganet lain.
Namun, tak sepenuhnya warganet setuju terhadap pernyataan Mardani. Beberapa warganet justru menyerang balik Mardani.
“Berarti bencana yang datang karena Jokowi yang mengatur begitu?” tanya seorang warganet.
“Dan alam lebih bosan lagi kalau kerja anggota terhormat hanya tweet terus, makan gaji haram,” ungkap seorang warganet lainnya.
Berita Terkait
-
Tak Terima Dua Nama Cawagub DKI Diumumkan, Taufik Telepon Petinggi PKS
-
Perbedaan Tim Jokowi dan Prabowo Tanggapi Penetapan Tersangka Ketum PA 212
-
CEK FAKTA: Maher Zein Pose Dua Jari, Dukung Capres - Cawapres Nomor 2?
-
Muhammadiyah Tak Mau Dilibatkan Dukung Mendukung Jokowi - Prabowo
-
Dua Nama Cawagub DKI Diumumkan, Gerindra Sebut PKS Tidak Sopan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Belanda Larang Dua Menteri Israel Masuk Zona Schengen
-
Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Nepal yang Memanas, Ini Penjelasan Kemlu
-
6 Poin Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Dasco, Salah Satunya 'Era Baru DPR'
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!