Suara.com - Wakil Ketua Dewan Penasehat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Hidayat Nur Wahid menyindir aparat kepolisian yang dinilai tidak lagi adil dalam menegakkan aturan. Hidayat menuding kini keadilan hukum terkesan tajam ke pendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Sindiran Hidayat dilontarkan melalui akun Twitternya @hnurwahid. Awalnya akun resmi Humas Polri @DivHumas_Polri. Humas Polri mengunggah cuitan ajakan kepada masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
“Yuk kita jaga persatuan dan kesatuan NKRI. Mari ciptakan Pileg dan Pilpres Aman, Damai, Sejuk,” tulis akun resmi Humas Polri sebagaimana dikutip Suara.com, Selasa (12/2/2019).
Cuitan Humas Polri itu dibalas Hidayat dengan tudingan keadilan yang sudah tidak merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam cuitannya, Hidayat menuding seharusnya ajakan simpatik menjadi perintah harian yang dicontohkan dari tubuh aparatur kepolisian sendiri. Tidak mengajak warga menjaga Pilpres namun aparat kepolisian sendiri tidak benar-benar menjaganya.
“Ajakan simpatik yg seharusnya jadi perintah harian. Dimulai dari Polri sendiri. Antara laindg hadirkan laku Polisi sbg se-benar2nya pengayom semua rakyat di NKRI dengan laksanakan dan tegakkan keadilan hukum, tidak terkesan tumpul ke pendukung 01 tapi tajam betul ke pendukung 02,” tulis Hidayat.
Hingga Selasa (12/2/2019) siang, cuitan Hidayat banyak dikomentari oleh warganet. Sejumlah warganet menilai Hidayat terlalu berlebihan dalam menyikapi masalah hukum yang ada jelang Pilpres 2019.
“Maaf tadz, bukannya semua pendukung 02 yg diproses hukum itu karena terbukti melanggar hukum. Apa kalau mereka melanggar hukum terus mau dibiarkan? Andai kita sama2 berpikir positif Insyaallah akan lebih damai, tadz,” tulis @sawer_kang.
“Kok curhat di medsos @hnurwahid kan punya kolega di DPR, panggil dong Kapolri ke DPR, konfrontir info yg anda peroleh dan itu menjadi kewajiban anggota DPR sebagai alat control pemerintah, gunakan itu sebaik2nya, jangan malah ngumbar di medsos kalau tidak ada keadilan,” balas @kangopek.
Baca Juga: Ahmad Dhani Didorong, Pengacara Ngamuk Hampir Adu Jotos
Sebelumnya, Hidayat juga menyindir aparat penegak hukum telah melakukan upaya ketidakadilan. Sebab, polisi telah menjatuhkan status tersangka terhadap Ketua Umum Persaudaraan Alumni atau PA 212 Slamet Maarif atas kasus kampanye di acara tablig akbar di Solo.
"Cepatnya proses penetapan tersangka terhadap ustaz Slamet Maarif, makin menambah bukti hukum yang tajam ke bukan kawan, tapi tumpul ke kawan," kata Hidayat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
DPR Ungkap Seabrek PR Besar Menko Polkam Djamari Chaniago, Salah Satunya Masalah Demokrasi Cacat!
-
Sengketa Nikel di Malut Memanas, Kubu PT WKM Ungkap Fakta Mengecangkan!
-
Orang yang Memecatnya Kini Diangkat Menko Polkam, Bukti Prabowo Tak Dendam ke Djamari Chaniago?
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran