Suara.com - Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Merah Johansyah menyebut Pilpres 2019 kental dengan kepentingan para pebisnis tambang.
Merah mengungkapkan, pada kedua kubu pasangan capres dan cawapres terdapat sejumlah nama penting yang terlibat di dalam pusaran bisnis tambang di Indonesia.
Menurut Merah, sebagian besar nama-nama yang terlibat dalam bisnis tambang menempati posisi penting baik sebagai capres dan cawapres maupun tim kampanye di kedua kubu.
Misalnya, pada kubu pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin terdapat nama-nama yang terkait langsung dengan bisnis pertambangan dan energi, seperti Luhut Binsar Panjaitan.
Luhut kata Merah, merupakan pemilik atau pemegang saham di sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor tambang, seperti PT Toba Bara Sejahtera, PT Kutai Energi, PT Admitra Nusantara.
Bahkan, beberapa anak perusahaan PT Toba Bara milik Luhut itu terlibat dalam kerusakan lingkungan yang telah meninggalkan 36 lubang tambang.
Selain Luhut, kata Merah ada nama Fachrur Razi yang kekinian menempati posisi sebagai Ketua Tim Bravo Jokowi - Ma'ruf Amin.
Merah mengungkapkan, Fachrur merupakan Presiden Komisaris di PT Central Protenia dan PT Aneka Tambang Tbk.
"Fachrur juga menjabat sebagai Komisaris PT Toba Bara Sejahtera milik Luhut," ungkapnya.
Baca Juga: Heboh, Lubang Misterius Muncul di Dasar Sungai di Sleman
Selain itu, Merah menambahkan nama pebisnis tambang selanjutnya adalah Saudi Marasambessy, Wahyu Sakti Trenggono, Jusuf Hamka, Andi Syamsudin Arsyad.
Kemudian, ada pula sejumlah politikus di kubu Jokowi - Ma'ruf Amin yang juga terlibat di bisnis tambang, yakni Jusuf Kalla pemilik Kalla Arebama, PT Kalla Electrical System, PT Bumi Sarana Migas.
Selanjutnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pemilik PT Emas Mineral Murni, PT Media Mining Resource dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) selaku pemilik perusahaan batu bara PT Total Orbit Prestasi.
Sementara itu, di kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Merah mengungkapkan, ada nama Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan selaku pemilik perusahaan PT Bumi Suksesindo yang komposisi kepemilikan sahamnya terhubung dengan cawapres Sandiaga Uno melalui Merdeka Copper Gold dan Saratoga Group.
Kemudian, Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto pemilik Humpuss Grup, Politikus Gerindra Sudirman Said yang pernah menerbitkan sejumlah izin tambang saat menjadi Wakil Menteri ESDM, dan Ferry Mursyidan Baldan pemilik PT Syahid Berau Bestari, PT Rantau Panjang Utama Bhakti serta PT Syahid Indah Utama.
Selain itu, Merah mengatakan, ada pula nama adik kandung Prabowo, yakni Hashim Djojohadikusumo selaku pemilik PT Arsari Group dan Maher Al Gadrie pemilik PT Kodel Group serta PT Golden Spike.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya
-
Pertamina Blokir 394.000 Nomor Kendaraan, Tak Bisa Lagi Beli Pertalite dan Solar Subsidi
-
Pertamina Setor Dividen Jumbo ke Danantara, Capai Rp 23 Triliun hingga September 2025
-
BTN Gandeng Arsitek Hingga Pengembang Gali Inovasi Baru Sektor Properti
-
Pemerintah Mau Sulap Thrifting Pasar Senen dan Gedebage, 1.300 Merek Lokal Disiapkan
-
Legislator Hingga Pengusaha Khawatir Agenda Asing Hantui Industri Hasil Tembakau
-
Harga Bitcoin Tertekan Menuju Level Kritis, Bearish atau Peluang Akumulasi Penguatan?
-
Penjualan Retail Semen SMGR Melejit di Oktober 2025, Bali Jadi Pendorong Pertumbuhan
-
Menkeu Purbaya Heran Lomba Lari Berbayar: Boleh lah!