Sebagian orang mencari pembenaran dengan mengatakan, bahwa yang dimaksud adalah bukan Alquran tapi kitab suci yang lain dalam hal ini Injil.
Orang itu lupa dua hal:
Pertama, Alquran adalah kitab suci, maka ketika disebut “kitab suci”, Alquran termasuk di dalamnya.
Kedua, kesucian Taurat dan Injil dalam pandangan Islam tetap diakui selain bagian-bagian yang diyakini di-tahrif atau di-tabdil, diganti atau diubah.
Kisah penciptaan alam, kisah para nabi secara umum sealur dengan Al-Quran selain beberapa perincian yang berbeda.
Wasiat tentang perintah dan larangan juga banyak kesamaan antara Taurat Injil dan alquran selain juga ada beberapa perbedaan.
Itu sebabnya para ulama melarang kita untuk melecehkan Injil atau Taurat dengan membuangnya ke tempat sampah misalnya, karena di dalamnya ada nama Allah dan asma-Nya serta firman Allah yang tidak diubah. Bagian yang tidak diubah tentu bukan fiksi karena itu wahyu dari Allah SWT.
Karena itu pula, terkadang para ulama mengutip Taurat atau Injil untuk menguatkan apa yang ada dalam Al-Quran seperti kisah tentang Bani Israil dalam kitab-kitab tafsir.
Ungkapan “Kitab suci itu fiksi” menghantam semua pondasi kemutlakan dan kebenaran wahyu. Baik Alquran, Injil maupun kitab suci lainnya.
Baca Juga: MUI: Tidak Perlu Ada Fatwa Haram Hari Valentine
Ungkapan “Kitab Suci itu Fiksi” ditambah ucapan “Atheisme itu diijinkan oleh Pancasila” oleh orang yang sama kiranya cukup menjelaskan pandangan orang tersebut terhadap agama.
Upaya untuk bernasihat dalam kebaikan, meluruskan hal yang perlu diluruskan, apalagi yang menyangkut hal yang sangat fundamental dalam beragama harus terus dilakukan, apa pun pandangan atau sikap politik kita. Sikap dan pandangan politik bersifat ijtihaady, sedangkan fundamen agama itu qath’iy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?