Suara.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meyayangkan dengan tindakan SDN Purwotomo, Solo karena telah menolak 14 siswa yang mengidap HIV/AIDS. Dia pun tak membenarkan adanya tindakan sekolah yang mengeluarkan belasan anak tersebut.
Ganjar menyatakan, bahwa semua warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan tidak boleh ada diskriminasi, termasuk anak pengidap HIV/AIDS.
"Mereka kan tidak perlu dijauhi, mereka butuh ditemani, diajari. Wong loro kok malah dibuang (orang sakit kok malah dibuang). Kecuali kalau mohon maaf penyakitnya menular dan gawat, kan ada cara mengedukasi itu," kata Ganjar, Sabtu (16/2/2019).
Terkait adanya kasus ini, Ganjar meminta agar Pemkot Solo untuk menidaklanjuti kasus tersebut dengan melakukan pertemuan dengan para orang tua murid tersebut.
"Saya minta orang tua siswa yang anaknya ditolak itu segera menghadap Wali Kota Solo. Pasti tidak akan ditolak, nanti pasti diarahkan," katanya.
Ganjar mendapat informasi, adanya penolakan dari wali murid siswa lain di sekolah tersebut karena ketidakpahaman masyarakat mengenai penyakit HIV/AIDS. Untuk itu, ia meminta semua wali murid didudukkan bersama dan diberi penjelasan.
"Semua wali murid yang menolak diajak duduk bersama. Dijelaskan dan diajak rembugan. Memang harus dijelaskan, apa itu HIV/AIDS, bagaimana cara penularannya, bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka dan sebagainya," katanya.
Ia sendiri meminta masyarakat terbuka pemikirannya terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Apalagi, mereka yang mengidap HIV/AIDS adalah anak-anak.
"Biasanya kalau sudah tahu, mereka akan mengerti dan tidak terjadi penegasan 'ya pokoke mboten'. Hal-hal semacam ini memang harus terus dijelaskan dan diedukasi," paparnya.
Baca Juga: Louis Vuitton Rilis Case Lipstik Seharga Rp 18 Juta
Butuh pendekatan khusus lanjut Ganjar, kepada masyarakat terutama wali murid yang menolak harus diberikan pendekatan dan penjelasan.
"Tidak boleh terus menolak seperti itu, kan mereka (14 anak) di Solo itu juga punya hak untuk sekolah," pungkasnya.
Sekedar diketahui, sebanyak 14 anak ditolak oleh Wali Murid untuk bersekolah di SDN Purwotomo Solo. Mereka yang sudah masuk di sekolah itu sejak awal tahun lalu terpaksa harus keluar karena orang tua siswa lain menuliskan surat keberatan dan mendesak sekolah mengeluarkan 14 anak tersebut.
Untuk sementara, 14 anak pengidap HIV/AIDS tersebut ditampung di Yayasan Lentera. Sudah sepekan terakhir, 14 anak tersebut tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Kasus ini sudah ditangani oleh Pemkot Solo. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan akan berupaya mendapatkan solusi pada pekan ini.
Kemungkinan, nantinya 14 anak tersebut akan disekolahkan di sekolah-sekolah yang dekat dengan anak-anak tersebut.
Berita Terkait
- 
            
              Gaji dan Luas Jateng Diungkit Saat Debat, Begini Respons Ganjar ke Prabowo
 - 
            
              Terdakwa Tasdi: Lewat Ajudan, Ganjar Kasih Rp 100 juta di Rumah Saya
 - 
            
              Puluhan Nisan Salib Dirusak, Ganjar ke Warga: Laporkan ke Polisi
 - 
            
              Hari AIDS Sedunia, Kemenkes: Obat Antiretroviral Dijamin Pemerintah
 - 
            
              Kampanye #UbahHidupLo Ajak Masyarakat Cegah Penyebaran HIV
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran
 - 
            
              Penipuan Digital Makin Marak, Pakar Siber Beberkan Ciri Pelaku dan Cara Aman Hindarinya
 - 
            
              BGN Tegaskan Pentingnya Ompreng Stainless Steel 304 Asli di Program MBG Setelah Kasus Pemalsuan
 - 
            
              Skandal Tiada Akhir: Abdul Wahid Tambah Daftar Panjang Gubernur Riau Tersandung Korupsi
 - 
            
              Benarkah Klaim Budi Arie Diajak Prabowo Gabung Gerindra? Ini Fakta Sebenarnya
 - 
            
              Pidato Puan Buka Masa Sidang: DPR Kawal Uang Rakyat Kembali untuk Rakyat
 - 
            
              Bungkam Kena OTT, Begini Gaya Santuy Gubernur Riau saat Digelandang ke Gedung KPK
 - 
            
              Armada Langit RI Makin Gahar! Pesawat Raksasa Canggih Kedua Pesanan Prabowo Tiba Februari 2026
 - 
            
              Penumpang Dibuang Ojol Depan DPR Usai Tabrak Truk, Tewas Setelah Seminggu Koma
 - 
            
              Gubernur Riau Kader PKB Diciduk KPK, Petinggi Partai: Hormati Proses Hukum