Suara.com - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tulungagung Erry Taruna menyatakan, eks-narapidana kasus terorisme Noim Baasyir meninggalkan kesan baik, meski tidak pernah mau mengikuti program kerohanian dan salat Jumat berjamaah yang rutin digelar LP setempat.
"Dia (Noim) selama ini aktif. Memang kalau masalah pembinaan dia tidak ikut, tetapi yang jelas kalau sosialisasi dengan rekan yang lain bagus. Dengan warga binaan lain bagus. Dia tidak menutup diri," kata Erry Taruna di Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (19/2/2019).
Kesan itu disampaikan Erry usai melepas napi terorisme Noim Baasyir yang bebas murni, setelah menjalani masa hukuman selama enam tahun potong tiga bulan remisi tahanan pada Selasa pagi.
Sejumlah program pembinaan yang tidak diikuti oleh Noim dan dua napi terorisme lain (saat ini tinggal tersisa satu napi terorisme) adalah kegiatan kerohanian, yasinan rutin dan salat berjamaah, termasuk salat Jumat yang digelar rutin setiap pekannya.
Kata Erry, pihaknya memang tidak terlalu memaksakan karena hal itu berkaitan dengan keyakinan dan akidah yang dianut Noim dan napi terorisme lain.
"Kalaupun dipaksakan tapi tidak ikhlas, kan percuma," kata Erry Taruna melanjutkan.
Para napi terorisme tidak membuat onar dan masalah saja sudah bagus, katanya. Apalagi selama ini Noim dan dua napi terorisme lain terlihat nyaman dan tetap bisa berbaur dengan warga binaan lain.
Program deradikalisasi sebenarnya juga telah dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di LP Tulungagung. Namun diakui Erry, program deradikalisasi tidak terlalu efektif. Hal itu dikarenakan program tersebut hanya dilakukan sekali atau maksimal dua kali dalam setahun. Itupun sifatnya hanya diskusi saja dan mewawancarai.
"Dulu katanya, sebelum dipindah ke sini, diajak ngomong pun tidak mau ngomong. Diam saja, susah kan. Mungkin juga karena pendekatan teman-teman kami juga yang kekeluargaan, sehingga mereka menjadi lebih terbuka," kata Erry Taruna.
Erry sempat berpesan kepada Noim agar kembali menjadi warga yang baik, bekerja dan berkarya untuk memberi manfaat kepada keluarga dan masyarakat sekitar, daerah dan negara.
"Pokoknya pesan saya jangan lagi kenal saya masuk ke dalam (LP). Kalau ketemu cukup di luar saja, jangan di dalam," katanya mengulang pesan yang sempat dia sampaikan kepada Noim.
Selama di LP Tulungagung, Noim ditempatkan di sel bekas tahanan anak. Dia menempati sel sendirian, tidak dicampur dengan warga binaan kasus pidana umum lainnya.
Demikian juga dengan dua napi terorisme lain, Ridwan Sungkar dan Dedi Fahrizal. Dedi saat ini telah dipindahkan ke LP Klas I Nusakambangan karena masa hukumannya masih panjang.
Sementara Ridwan Sungkar masih bertahan di LP Klas IIB Tulungagung dan sesuai jadwal akan bebas murni menyusul Noeim pada Maret 2019. [Antara]
Berita Terkait
-
Jokowi Bohongi Publik? Eks Intelijen Ungkap Drama di Balik Pertemuan dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Cium Tangan Jokowi ke Ba'asyir: Rekonsiliasi Tulus atau Manuver Politik?
-
Mantan Anggota BIN Ungkap Dugaan Rekayasa Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Sebut Ada Upaya Perbaiki Citra
-
Guru Besar UI Soal Pertemuan JokowiAbu Bakar Baasyir: Tak Masalah, Tapi Harus Dipantau BNPT
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Leher Ditebas usai Nyabu Bareng, Kronologi Berdarah Asep Bunuh Rekan di Jatinegara Jaktim
-
Geger Kabar Pertalite Bikin Motor Brebet di Jatim, Bahlil Turun Tangan Kirim Tim Khusus
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?