Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menepis isu adanya kerenggangan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Isu kerenggangan mencuat lantaran JK dinilai membela Prabowo Subianto soal kepemilikan lahan Hak Guna Usaha.
Luhut menyebut, penyebutan informasi tersebut oleh Jokowi, yakni pada debat kedua Pilpres 2019 akhir pekan lalu, bukanlah hal yang berlebihan mengingat data yang dipaparkan juga adalah data yang bisa mudah diakses oleh publik.
Luhut pun mengatakan, isu kerenggangan antara Jokowi dengan JK tidaklah benar. Mantan Danjen Kopassus itu memastikan jika hubungan antara Jokowi dan JK sangat baik, dan saat ini tetap baik.
"Enggak ada apa-apa, hubungan wapres dan presiden sangat baik," tutur Luhut di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Thamrin, Jakarta Pusat.
Luhut lantas meminta publik untuk tidak berburuk sangka terkait hubungan Jokowi dan JK. Jangan hanya karena perbedaan pendapat lantas disimpulkan yang tidak-tidak.
"Kalian jangan berburuk sangka, presiden dengan pak wapres itu punya hubungan yang sangat baik," ujarnya.
Seperti diketahui, Jokowi memang sempat menyingung Prabowo yang memiliki lahan seluas ratusan ribu hektare di Aceh dan Kalimantan pada debat akhir pekan lalu. Pernyataan Jokowi itu sempat diprotes kubu Prabowo lantaran dinilai sebagai bentuk serangan pribadi.
JK sendiri sempat berkomentar, bahwa kepemilikan lahan Prabowo di Kalimantan sudah sesuai dengan undang-undang. JK bahkan mengaku dirinya yang telah memberikan lahan ratusan hektare tersebut kepada Prabowo.
Lahan itu diberikan ke Prabowo saat JK menjadi wakil presiden mendampingi Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004. Kata JK, ada sejumlah lahan masuk ke dalam daftar kredit macet Bank Mandiri yang kala itu dipimpin oleh Agus Martowardodjo.
Baca Juga: Bomber asal Pakistan Segera Merapat ke Persib?
"Kebetulan waktu itu saya yang kasih itu. Itu di tangan BPPN, kemudian di tangan Bank Mandiri karena itu kredit macet," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (19/2/2019) lalu.
Tag
Berita Terkait
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Teka-teki Menko Polkam Baru: Nama Mahfud MD hingga Letjen Purn. Djamari Chaniago Mencuat
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Prabowo Segera Terbitkan Keppres, Komisi Reformasi Polri Bukan Cuma Omon-omon?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!