Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli meminta penyebar hoaks kasus Ratna Sarumpaet dari tim Prabowo -Sandiaga ditangkap. Dia menilai aksi penyebaran hoaks yang dilakukan oleh tim Prabowo - Sandiaga sangat meresahkan.
Hal itu diungkapkan oleh Guntur melalui akun Twitter miliknya @gunromli. Guntur menyebut seharusnya tidak hanya Ratna saja yang ditangkap polisi, melainkan para penyebar hoaks lainnya pun turut diamankan.
“Harusnya sih yang ditangkap tidak hanya pembuat hoaks, tapi juga penyebarnya,” kata Guntur dalam cuitan di Twitter seperti dikutip Suara.com, Rabu (27/2/2019).
Guntur menilai kasus kebohongan Ratna Sarumpaet kini hanya menjadi kasus personal Ratna saja. Sementara, saat kebohongan ini berhembus tim Prabowo - Sandiaga berbondong-bondong ikut menyebarluaskan kebohongan yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet.
“Ini kok jadi kasus personal Ratna Sarumpaet saja padahal dulu nyebarin hoaxnya pake tim lengkap resmi BPN @prabowo @sandiuno,” imbuh Guntur.
Untuk diketahui, Ratna Sarumpaet mengaku telah mendapatkan penganiayaan hingga wajahnya babak belur. Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga pun mengeluarkan pernyataan resmi berupa kecaman atas dalang dibalik penganiayaan itu, mulai dari capres nomor urut 02 Prabowo, Sandiaga, hingga Amien Rais juga mengecam aksi penganiayaan.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian, muka lebam Ratna berasal dari hasil operasi plastik yang dilakukan oleh Ratna, bukan bekas penganiayaan. Ratna pun diamankan oleh pihak berwajib dan akan menjalani sidang perdananya pada Kamis (28/2/2019) besok.
Tag
Berita Terkait
-
Panggil "You" ke Ulama, Tim Jokowi: Prabowo Kasar Sekali
-
Timses Ziarah ke Makam Jenderal Soedirman, Prabowo Tidak Ikut
-
Pembelaan Sandiaga Disemprot Pedagang Ikan di Labuan Bajo
-
Takut Suara Menggelembung, Sandiaga Minta Awasi WNA Pemegang e-KTP
-
Tantang Prabowo Sumpah Pocong, Wiranto: Sudah Cukup Saya Komentari Itu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu