Suara.com - Suara.com - Jelang penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang masih tersisa 44 hari lagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih kekurangan logistik bilik suara sebanyak 5.117 buah.
Hal tersebut disampaikan Ketua KPU NTT Thomas Dohu di Kupang, Senin (4/3/2019). Thomas mengemukakan, selama ini kebutuhan total bilik suara yang diajukan pihaknya kepada KPU berjumlah 29.421 buah.
"Data terakhir menunjukkan masih ada kekurangan 5.117 bilik suara dari total kebutuhan bilik suara untuk NTT sebanyak 29.421 buah," katanya.
Tak hanya itu, Thomas juga mengemukakan, KPU NTT masih kekurangan 2.233 kotak suara dari total kebutuhan untuk seluruh daerah di NTT sebanyak 78.311 buah yang tersebar di 21 kabupaten/kota.
Meski begitu, ia mengemukakan pihaknya sudah melakukan proses perakitan. Selama masa perakitan tersebut, Thomas mengakui adanya kekurangan bilik dan kotak suara untuk penyelenggaraan Pemilu 2019 di NTT.
"Khusus untuk logistik pemilu berupa kotak suara dan bilik suara, saat ini sedang dilakukan perakitan. Sebagian besar daerah sudah selesai melakukan perakitan, dan menemukan masih ada kekurangan," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kekurangan logistik tersebut disebabkan karena kerusakan maupun pada kekurangan pada saat proses pengiriman. Saat ini, Thomas mengakui, kekurangan logistik yang dihadapi pihaknya akan segera disampaikan ke KPU RI untuk proses pergantian.
Thomas juga berharap, proses tersebut bisa diselesaikan paling lambat pekan kedua Maret 2019, sehingga kekurangan logistik bisa dipenuhi sebelum mendekati waktu penyelenggaraan Pemilu 2019. [Antara]
Baca Juga: Desainer Danny Satriadi Akhirnya Beberkan Detail Baju Nikah Syahrini-Reino
Tag
Berita Terkait
-
Retweet Video Porno, Ngabalin Pertimbangkan Tempuh Jalur Hukum
-
Bambang Soesatyo Pastikan Stabilitas Politik dan Keamanan Terjaga
-
Amien Rais Doakan KPU Dilaknat Allah Kalau Curang, Ini Kata Fadli Zon
-
AHY Optimistis Suara Partai Demokrat Tembus 15 Persen di Pemilu 2019
-
Kemendagri: WNA Pemilik e-KTP Tak Bisa Ikut Nyoblos Pemilu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu