Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Jawa Tengah, Sriyanto Saputro membantah menjadi otak di balik aksi peretasan pada tulisan berjalan atau running text di Puskesmas Srondol. Dia mengklaim tak baru mengetahui ada aksi peretasan tersebut.
"Kami sendiri tidak tahu, BPN juga tidak pernah menginstruksikan aksi itu," kata Sriyanto, saat dikonfirmasi, Selasa (5/3/2019).
Terkait hal itu, Sriyanto justru menyayangkan adanya peretasan di fasilitas umum tersebut. Menurut Sriyanto, justru sistem keamanan di fasilitas milik pemerintahan itu perlu dipertanyakan.
"Fasilitas umum itu dibiayai negara, termasuk dengan antisipasi peretasan. Kalau sistem keamanan lemah, jangan-jangan seperti di Jakarta video tron ada video porno bisa terulang," ujar Sriyanto.
Di sisi lain, fenomena peretasan tulisan berjalan di fasilitas pemerintahan, menurut Sriyanto, dimungkinkan pelakunya sudah tidak betah dengan pemerintah sekarang.
"Mungkin ekspresi iseng dari masyarakat yang melihat ketidaknetralan ASN, lalu melakukan peretasan. Bisa jadi dia (pelaku) penggemar Pak Prabowo juga," katanya.
Sebelumnya, tulisan berjalan atau running text Puskesmas Srondol Kota Semarang di hack oleh orang tak bertanggungjawab. Dalam tulisan yang dihack itu, berbunyi ajakan kampanye untuk memilih paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Pada running text yang terpasang di atas pintu masuk Puskesmas, berbunyi sebagai berikut : 'hacked by: Sir.Kz0L|-L4EFY-| Ha Ha in Your System :v Pilih No. 2 PRABOWO SUBIANTO-SANDIAGA UNO'. Selain ajakan memilih capres nomor urut 02, teks tersebut berlanjut dengan ajakan untuk meng-unsubscribe YouTuber Atta Halilintar.
Karena hoboh pengunjung yang melihat, maka papan running text itu lalu dicopot oleh pihak Puskesmas pada Senin (4/3/2019) sekitar pukul 08.30 WIB.
Baca Juga: Juara Piala AFF, Timnas Indonesia U-22 Kembali Dapatkan Apresiasi
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar