Suara.com - Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur berdampak pada terendamnya 1.633 rumah dan enam ribu warga terpaksa mengungsi.
Data tersebut disampaikan Kapolsek Pilangkenceng AKP Sumantri pada Rabu (6/3/2019). Sumantri menuturkan wilayah terparah terendam banjir terjadi di Kecamatan Pilangkenceng.
Banjir paling parah terjadi di Desa Purworejo dengan jumlah rumah yang terendam air mencapai 925 rumah, kemudian Desa Wonoayu 283 rumah dan Desa Kedungrejo 424 rumah.
"Sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang yang menerjang wilayah Pilangkenceng. Untuk kerugian material belum kita hitung," jelas Sumantri.
Untuk mengevakuasi korban banjir yang masih terjebak di dalam rumah, aparat gabungan diturunkan sebanyak 170 personel yang terdiri dari kepolisian, TNI, dan BPBD terjun ke lokasi untuk menyelamatkan warga.
Saat ini ribuan korban bencana banjir ini mengungsi di sejumlah rumah warga yang tidak terkena banjir yang lokasinya juga berada di Desa Purworejo.
Selain itu, dampak banjir bandang di Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun Jawa Timur menyebabkan truk bertonase besar untuk sementara dilarang melintas di jalur utama Ngawi-Caruban. Sebagai solusinya, petugas kepolisian setempat berusaha mengalihkan arus lalu lintas.
"Untuk truk-truk besar kita alihkan ke jalur lain dan jalan tol. Untuk kendaraan kecil masih boleh lewat," ujar Sumantri.
Sumantri mengatakan, meski jalur utama Ngawi-Caruban untuk sementara waktu ditutup untuk truk-truk besar, khusus kendaraan roda empat kecil dan roda dua masih diperbolehkan untuk melewati jalur tersebut.
Baca Juga: Rasa Toleransi di Upacara Tawur Kasanga Jelang Nyepi di Blitar
Berita Terkait
-
Dampak Banjir Madiun, Jalur Ngawi-Caruban Tertutup Untuk Truk Besar
-
Tanggul Pasir Jati Bandung Jebol, 3 Orang Tewas
-
Ngeri, Banjir Bandang di Semarang Ini Menyapu Banyak Motor
-
Banjir Bandang di Probolinggo, Dua Orang Meninggal Dunia
-
Diterjang Banjir Bandang, Jalan Nasional Penghubung di Aceh Terputus
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!