Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY mengakui kecolongan atas masuknya 10 warga negara asing (WNA) ke dalam daftar pemilih tambahan (DPTb). Terkait temuan itu, Bawaslu DIY bakal menyelidiki untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan data tersebut.
"Terkait WNA masuk dalam DPT 2019 ini memang hal yang luput dari perhatian," kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu DIY Amir Nashiruddin di Kantor Bawaslu, Kotagede, Yogyakarta, Rabu (6/3/2019).
Menurut Amir, penyelenggara pemilu sempat disibukkan dengan banyaknya pemilih yang tak memenuhi syarat yang masuk ke dalam DPT. Dia pun mencontohkan adanya orang meninggal dan anggota polisi yang masuk ke DPT.
Temuan WNA yang masuk dalam DPTb diawali dengan adanya laporan masyarakat melalui media sosial. Awalnya temuan itu dianggap sebagai hoaks. Bawaslu menanggapi laporan tersebut dan menemukan adanya 103 data pemilih secara nasional yang diduga WNA. Tiga di antaranya berlokasi di DIY.
Melihat laporan tersebut, Bawaslu DIY pun melakukan verifikasi ke tingkat kabupaten dan kota. Hasilnya, dua nama yaitu Yokosuka Tomomi dan Juan Carlos Sanavas diketahui masih berstatus WNA. Tomomi merupakan warga negara Jepang yang tinggal di Berbah, Sleman. Sedangkan, Juan Carlos berasal dari Sleman dan tinggal di Mergangsan, Yogyakarta.
Satu nama lain dikonfirmasi telah berstatus WNI, yaitu Joan Marie Scanlan. Meski berasal dari Amerika, ia telah tinggal selama 10 tahun di Purwosari, Gunungkidul dan memiliki KTP Indonesia.
Bawaslu juga menemukan delapan nama lain yang telah terkonfirmasi sebagai WNA yang masuk dalam DPTb. Mereka berasal dari Jepang, Swiss, Spanyol, Malaysia, dan mayoritas dari Belanda.
Kontributor : Sri Handayani
Baca Juga: Siapa Perempuan Berinisial L di Toilet Kamar Hotelnya? Ini Kata Andi Arief
Berita Terkait
-
Ini Kata Mendagri Soal Isu Kepemilikan KTP Elektronik WNA Jelang Pemilu
-
Kemendagri: WNA Pemilik e-KTP Tak Bisa Ikut Nyoblos Pemilu
-
Ria Kaget Melihat Saad Tak Bernafas di Atas Ranjang Apartemen Kalibata City
-
Takut Suara Menggelembung, Sandiaga Minta Awasi WNA Pemegang e-KTP
-
Mendagri: Tak Pernah Ada WNA Dapat e-KTP
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru Masih Lanjut, Polisi Terbuka Jika Keluarga Punya Bukti Baru
-
Karma Kopi Sianida? Aib Irjen Krishna Murti Dibongkar Rismon, Dituding Main Serong Hingga Cuci Uang
-
Hari Tani Nasional 2025: Ketimpangan Agraria Jerat Petani, SPI Desak Pemerintah Bertindak!
-
Dana Rp200 Triliun Mengalir ke Himbara: Banggar DPR Wanti-Wanti, Awas Salah Sasaran!
-
Ratusan Pelajar Keracunan Massal Usai Santap MBG, Polisi Turun Tangan Hingga RS Kewalahan
-
Amarah Memuncak, Suami di Cakung Bakar Kontrakan Usai Ribut dengan Istri
-
Baru Menjabat, KSP Qodari Langsung Kaji Kebijakan Impor BBM Satu Pintu, Waspadai 'Blind Spot'
-
Tangkap Delpedro Marhaen dkk, Asfinawati: Logika Sesat, Polisi Anggap Demo Perbuatan Terlarang!
-
Apakah Boleh Erick Thohir Jadi Ketum PSSI dan Menpora Sekaligus? Ini Aturannya
-
Tangis Pecah di Sertijab KSP: M. Qodari Gantikan AM Putranto, Agenda Perumahan Jadi Prioritas