Suara.com - Aplikasi tanggap darurat Jakarta Aman yang diluncurkan Gubernur Anies Baswedan mendapat kritik dari DPRD setempat.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, program itu tak jauh berbeda dari program yang digagas gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Gembong mengatakan, Anies seharusnya cukup mengembangkan saja program aplikasi Qlue yang dibuat Ahok, tidak perlu membuat program baru.
"Ini sih cuma asal beda. Seharusnya kalau Qlue ada kekurangan, Pak Anies tinggal kembangkan, bukan membuat format baru lagi," kata Gembong saat dihubungi, Senin (18/3/2019).
Gembong menambahkan, adanya aplikasi Jakarta Aman justru membuat masyarakat Ibu Kota bingung karena memiliki dua aplikasi tanggap darurat yang fungsinya tak jauh berbeda.
"Masyarakat sudah terlalu familiar dengan Qlue yang sudah berkembang. Sekarang ada format baru yang diciptakan oleh Pak Anies dalam rangka menyerap persoalan-persoalan di masyarakat. Nah itu kan sama sebetulnya tujuan akhirnya. Mengapa tidak mengembangkan yang sudah ada?" Jelasnya.
Dia juga menilai, pembuatan aplikasi Jakarta Aman ini merupakan pemborosan anggaran karena membuat program baru lagi sementara sudah ada program lama yang serupa.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Indonesia Lebih Aman meluncurkan sistem keamanan dalam sebuah aplikasi ponsel pintar bernama Jakarta Aman di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (12/3/2019).
Direktur Utama Jakarta Aman Muhammad Fardhan Khan mengklaim, aplikasi Jakarta Aman mendapatkan sambutan positif warga. Kekinian, pengguna aplikasi mencapai 7 ribu orang.
Baca Juga: Kampung Digital Pertama Netzme Hadir di Ciamis
Hal ini diketahui dari jejak masyarakat yang mengunduh aplikasi tersebut di Google Play Store.
Berita Terkait
-
Kebakaran Krukut Cepat Teratasi karena Aplikasi Jakarta Aman
-
Aplikasi Jakarta Aman Era Anies, Mirip Qlue Era Ahok, Bedanya Apa?
-
Anies Baswedan Belum Tentukan Nama untuk Stadion Baru Persija Jakarta
-
Serang Anies di Twitter, Faisal Assegaf Dilaporkan ke Polisi
-
Disindir Faisal Assegaf, Anies: Saya Ini Pejabat Publik!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum