Suara.com - Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho menyebutkan, sepanjang 2015 hingga 2018 terdapat 997 berita bohong atau hoaks yang beredar di masyarakat.
Septiaji menuturkan, hoaks yang paling banyak beredar adalah hoaks yang berkaitan dengan politik kemudian disusul hoaks soal agama.
"Lebih dari separuhnya hoaks terkait politik. Hoaks yang paling banyak muncul isinya politik, disusul hoaks soal agama. Hoaks yang paling banyak beredar adalah terkait foto dan narasi, fotonya apa narasinya apa," kata Septiaji dalam diskusi bertema Pers Lawan Hoaks Pemilu 2019.
Septiaji menyebutkan, hoaks paling banyak beredar di Facebook kemudian disusul WhatsApp dan Twitter.
Bahkan secara gamblang Septiaji menyebutkan, hoaks politik yang paling mendominasi, yang paling banyak menjadi target adalah pasangan Capres-Cawapres 01 Jokowi - Maruf Amin sebanyak 75 hoaks di 2018, sementara 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sebanyak 54 hoaks.
Meski secara angka lebih besar, namun Septiaji menegaskan bahwa angka tersebut tidak selalu mempengaruhi seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh hoaks tersebut.
"Ini angka, belum menunjukan tingkat kerusakan, contohnya ada satu hoaks yang dampaknya tidak besar, namun ada hoaks lain yang justru dampaknya sangat besar. Hoaks politik ini merusak rasionalitas pemilih," tutur Septiaji.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Abhan menyebutkan, beredarnya hoaks menjadi tantangan berat bagi pihaknya menjelang pesta demokrasi seperti sekarang ini.
"Saat ini kita sedang menghadapi maraknya disinformasi, ini menjadi tantangan berat kita untuk melawan hoaks di Pemilu ini," kata Abhan.
Baca Juga: WhatsApp Uji Fitur Pemeriksa Foto untuk Cegah Hoaks
Pihaknya meminta media massa berperan aktif dalam memerangi hoaks agar tidak menimbulkan kerusakan bahkan hingga memakan korban jiwa.
"Kita harap, media massa bisa memberikan pemahaman yang utuh. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menangkal berita-berita hoaks di Pemilu 2019 ini," ucap Abhan.
Selain menangkal hoaks, pihaknya juga akan menempatkan pengawas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna memastikan Pemilu 2019 berjalan secara aman.
"Puncaknya pemilu ada di TPS saat pemungutan suara, saat ini kami sedang menyiapkan pengawas TPS, mereka akan menjadi ujung tombak kami dalam mengawasi pelaksanaan Pemilu," tutur Abhan.
Disamping menempatkan pengawas di TPS, pihaknya juga terus mengawasi pendistribusian logistik Pemilu baik ke pelosok daerah maupun ke luar negeri.
"Kami juga melakukan pengawasan terhadap logistik baik dalam maupun luar negeri," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Kronologi Kematian Mahasiswa UNG Usai Diksar Mapala: Permintaan Tolong Diabaikan, Kegiatan Ilegal
-
BNNK Tangerang Bakal Sasar Seluruh ASN Tes Urine Secara Acak, Ada Apa?
-
RUU Perlindungan dan Kesejahteraan Hewan Masuk Prolegnas 2026, DMFI: Momentum Sejarah!
-
DPR Kasih Warning Keras: Usut Tuntas Oknum TNI yang Aniaya Staf Zaskia Mecca
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan
-
Terseret Drama Hoaks Ratna Sarumpaet, Tangis Nanik Deyang soal Kasus MBG Dicurigai Publik: Akting?
-
Sindir PSI Gagal Lolos Parlemen, Nasdem: Kami Senang 'Eks Kader Kami Dipakai'
-
Korban Kriminalisasi PT Position Minta Prabowo Bebaskan Mereka: Bapak Jadi Presiden karena Kami!
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
-
Iming-imingi Ojol Uang Rp500 Ribu jika jadi Mata-mata Polisi, Polda Metro: Tantangan Makin Berat