Suara.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan menyatakan tak ada larangan bagi kandidat calon presiden dan calon wakil presiden membawa secarik kertas ataupun gadget saat debat Pilpres 2019.
Hal itu dikatakan Wahyu menanggapi kisruh antar kubu Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Uno yang saling sindir terkait dua benda yang dibawa Maruf Amin dan Sandiaga saat debat ketiga Pilpres, Minggu kemarin.
Menurut Wahyu publik akan lebih menilai kemampuan kandidat dalam menjelaskan suatu tema dalam debat.
"Tidak ada larangan membawa catatan atau gadget dalam debat. Publik juga menilai kemampuan kandidat menjelaskan tema tertentu," kata Wahyu kepada wartawan, Senin (18/3/2019).
Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan bahwasanya debat Pilpres itu diharapkan menjadi media untuk komunikasi politik antara kandidat dan masyarakat selaku pemilih. Sehingga, gagasan dan ide-ide yang disampaikan para kandidat itu jauh lebih penting.
"Oleh karena itu kemampuan kandidat dalam komunikasi politik tersebut menjadi penting. Pada aihirnya publik lah yang akan menilai," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean mengkritik penampilan Maruf Amin yang membawa secarik kertas saat menjalani debat ketiga cawapres. Ferdinand menilai Ma'ruf Amin tidak paham masalah bangsa hingga harus menggunakan contekan.
"Waduhhhh...!! Sekedar bertanya saja harus dititip oleh pihak lain dengan membaca..! Sudahlah, tak pantas..!!," tulis Ferdinand dalam akun Twitter pribadinya @Ferdinand_Hutahaean pada Minggu (17/3/2019).
"Aduhhh..! Pak..! Itu Bang Sandi lagi ngomong, didengerin pak, jangan fokus ke contekan..!!," sambungnya.
Baca Juga: KPK Duga Ada Pejabat Kemenag Ikut Bersekongkol dengan Romahurmuziy
Sementara itu, Juru Bicara TKN Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengungkapkan bahwa secarik kertas yang dibawa Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat debat ketiga hanya berisi soal pertanyaan.
Ace menuturkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun tidak tidak melarang kandidat untuk membawa alat tulis kerja (ATK). Ace lantas mempersoalkan Sandiaga Uno yang justru menurutnya menggunakan gadget saat debat ketiga, Minggu (17/3) semalam.
"Kalau secarik kertas sih bahannya sangat-sangat terbatas. Yang lebih parah ya pakai gadget lah yang dapat memuat data lebih banyak lagi," tutur Ace.
 
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara