Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (MenkoPolhukam) Wiranto mengatakan Papua masuk sebagai salah satu daerah yang rawan saat masa kampanye terbuka. Pemerintah kata Wiranto, akan menaruh perhatian khusus saat masa kampanye terbuka yang berlangsung pada 24 Maret sampai 14 April 2019 mendatang.
Wiranto menuturkan, sebelum pemilu Papua juga sudah dianggap menjadi daerah rawan konflik. Karena itu ia mengaku sudah mengerahkan usaha maksimal untuk pengamanan di Papua.
"Papua itu sejak dulu memang rawan, sehingga kita betul-betul memberikan perhatian khusus ke sana agar semua wilayah kita itu terjamin pemilu dapat dilaksanakan dengan baik," ujar Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Sebelum menentukan Papua sebagai salah satu daerah yang rawan saat kampanye, Wiranto lebih dulu melakukan rapat koordinasi jelang kampanye terbuka dengan Kapolri, KPU, TNI, BIN, dan Bawaslu. Dalam rapat tersebut, jelas Wiranto, ia sudah melakukan koordinasi kepada para pejabat Daerah, aparat keamanan dan Panglima Kodam di Papua melalui video telekonferensi.
"Enggak ada Pemilu juga ada kerusuhan di sana. kita ini kan rapat bolak balik, dan ini rapat yang cukup luas dari pusat ke daerah pake video conference itu dapat di periksa oleh seluruh pejabat, Kapolda, Pangdam, dan jajarannya semua melihat," jelas Wiranto.
Senada dengan Wiranto, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Mohammad Iqbal juga mengatakan akan melakukan pengamanan khusus di wilayah Papua selama masa kampanye terbuka. Ia mengaku Polri akan bekerjasama dengan TNI akan melakukan pengamanan di Papua yang berbeda dengan daerah lain. Jumlah personil yang akan diturunkan juga ditambah.
"Kita lakukan pengamanan khusus di sana (Papua). Karena di situ kan daerah yang rawan. Polri dibackup oleh TNI sudah melakukan rencana pengamanan strategis di situ. Beda dengan daerah lain," jelas Iqbal.
Dalam melakukan pengamanan khusus di Papua, Iqbal juga menjelaskan Kepolisian dan TNI akan menurunkan jumlah personil lebih banyak dari daerah lainnya. Namun ia tidak menyebutkan berapa jumlah pasti personel yang akan diturunkan.
"Ya lebih banyak, saya gak bisa sebutkan detail," kata Iqbal.
Berita Terkait
-
Fadli Zon Minta Pemerintah Tegas Hadapi Kelompok Bersenjata di Papua
-
Bupati Nduga akan Temui Presiden Jokowi Terkait Pengungsi
-
Banten Akan Jadi Lokasi Pertama Kampanye Terbuka Jokowi - Ma'ruf
-
Aksi Heroik Anggota TNI Selamatkan Bayi dari Banjir Tuai Pujian Warganet
-
Update Banjir Bandang Sentani, 89 Orang Tewas, 74 Orang Hilang
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka