Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta pemerintah Indonesia harus tegas menindak kelompok bersenjata yang telah menewaskan satu Anggota Brimob di Kabupaten Mugi, Nduga, Papua. Fadli menyarankan pemerintah mengubah pendekatan dalam menghadapi kelompok yang disebutnya sebagai kelompok separatis itu.
Fadli menerangkan, pendekatan terhadap kelompok separatis harus jelas. Sehingga, kata dia, pemerintah tidak menganggap kelompok separatis sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Pendekatan kita kepada gerakan separatis itu harus jelas. Jangan kemudian disebut kelompok bersenjata. Separatis ya separatis saja. Jadi kita ada tindakan yang tegas," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menuturkan, pemerintah juga harus segera melibatkan aparat TNI dalam menangani kelompok separatis tersebut. Sebab, kata Fadli, TNI lah yang memang memiliki keahlian dalam menangani kelompok tersebut.
"TNI ini kan ahli, memamg keahliannya di situ. Menurut saya jangan pake pendekatan kemamanan lagi kalau itu sudah mengancam integritas bangsa. Jadi koordinasi antar para penegak keamanan maupun penegak hukum itu harus jelas dan konkret," ungkapnya.
"Dan jangan diperlihara, kalau mau memadamkan api ya ketika kecil, jangan ditunggu apinya besar, sehingga akhirnya menimbulkan korban dan sebagainya," Fadli menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, satu anggota Brimob dilaporkan meninggal saat terjadi kontak senjata dengan kelompok bersenjata di Mugi, Kabupaten Nduga, Papua pada Rabu (20/3/2019) pagi.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.20 WIT saat anggota melakukan pengamanan bandar udara. Dari laporan, anggota yang meninggal tersebut tergabung dalam Satgas Newangkawi.
Baca Juga: Bambang Soesatyo Ajak Anggota DPR Taat Lapor Pajak dan LHKPN
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf