Suara.com - Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap jual beli jabatan di lingkungan Kemenag. Keluarga Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi menjadi korban pemerasan dari penyidik KPK gadungan.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyampaikan, para pelaku meminta sejumlah uang kepada keluarga Muafaq.
"Penyidik bertemu dengan pihak keluarga Muafaq, KPK menjelaskan hak-hak tersangka dan menerima informasi dari pihak keluarga bahwa ada beberapa pihak yang kami indikasikan adalah “KPK gadungan” yang datang ke rumah dan meminta uang," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Terkait hal ini, Febri mengaku KPK langsung berkoordinasi dengan kepolisian agar kasus pemerasan dengan modus penyidik abal-abal ini bisa diungkap. Dia pun meminta agar kepada keluarga tersangka bisa melaporkan bila menemukan adanya aksi pemerasan yang dilakukan penyidik KPK gadungan untuk melaporkan kepoliisan atau nomor call center KPK 198.
"Kami telah bekerjasama dengan Polri secara intensif untuk memproses lebih lanjut pihak yang melakukan tindak pidana tersebut," tutup Febri.
Diketahui, KPK telah menetapkan Muafaq sebagai tersangka kasus suap jual beli jabatan. Dalam kasus ini, Muafaq berperan sebagai pemberi suap ke eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Rommy.
Kasus ini terungkap setelah KPK menangkap Rommy di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalau. Selain Rommy dan Muafaq, penyidik KPK membekuk Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin.
Dalam operasi tangkap tangan (OTT) itu, KPK menyita uang sebesar Rp 156 juta. Uang suap tersebut diterima Rommy dari Muafaq dan Haris dalam memuluskan jabatan mereka di kantor Kemenag di wilayah Jawa Timur
Baca Juga: Siapa Sangka Potret Nunung Sewaktu Muda Mirip Dian Piesesha, Yuk Intip!
Tag
Berita Terkait
-
Fadli Zon Menyindir: Romi dan Jokowi Bak Dua Sejoli yang Tak Terpisahkan
-
Geledah Kanwil Kemenag Gresik, KPK Angkut Sejumlah Barang Bukti
-
KPK Yakin Hakim Vonis Terdakwa Advokat Lucas Sesuai Tuntutan Jaksa
-
Korupsi Jerat Partai Bersimbol Islam, Rhoma Irama: Ini Menyakitkan!
-
Kasus Suap 'Ketok Palu', KPK Periksa 14 Anggota DPRD Jambi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Hadir Tergesa-gesa, Gus Yaqut Penuhi Panggilan KPK untuk Kasus Haji
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!