Suara.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tak mempersoalakan seruan Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) kepada pendukungnya untuk mengenakan baju putih saat datang TPS di Pemilu 2019.
Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo - Sandiaga, Fadli Zon menganggap baju putih sudah lama digunakan oleh kubu Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Fadli mengaku tidak peduli dengan seruan yang disampaikan Jokowi tersebut.
"Itu kan terserah orang mau pakai baju apa ya. Saya kira kalau putih kami dari dulu yang menyerukan putihkan Jakarta, putihkan Solo," kata Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menganggap seruan Jokowi tersebut tidak terlalu spesial dikarenakan semua masyarakat juga biasa mengenakan baju putih.
Fadli menyebut pendukung Prabowo - Sandiaga juga berencana untuk mengajak pendukung menggunakan baju putih saat datang ke TPS pada waktu pencoblosan.
"Saya kira dari para ulama juga biasa pakai baju putih ini gitu. Jadi kami juga memang berencana untuk pakai putih gitu. Jadi kalau baju mah baju apa saja kan, yang penting enggak ada simbol-simbol dan sebagainya," pungkasnya.
Untuk diketahui, foto tulisan tangan yang dibubuhi tanda tangan Presiden Joko Widodo mendadak viral di media sosial.
Dalam tulisan itu, Jokowi mengajak warga untuk memilih calon presiden yang mengenakan baju putih sat 17 April 2019 mendatang. Foto tulisan tangan Jokowi ini diunggah oleh akun Instagram @fadjroelrachman. Tulisan dengan tinta biru itu dibubuhi tanda tangan dan tertulis nama Joko Widodo.
“Selamat pagi. Tetap semangat bekerja memajukan Republik Indonesia, karena #PutihAdalahK1ta #PutihAdalahKITA,” tulis akun @fadjroelrachman seperti dikutip Suara.com, Selasa (26/3/2019).
Baca Juga: Harga Sewa Kios di Stasiun MRT, Nggak Mahal Cuma Rp 1,3 Juta Per Bulan
Dalam foto tulisan tangan Jokowi itu, tertulis ajakan untuk mendatangi Tempat Pemilihan Suara (TPS) pada 17 April 2019. Selain itu, tertulis pula ajakan untuk memilih capres yang mengenakan baju berwarna putih.
Berita Terkait
-
Menkominfo Sebut Hoaks Paling Banyak Berkaitan dengan Politik
-
Tandingi Ajakan Jokowi Berbaju Putih ke TPS, BPN: Kami Kompak Rabu Biru
-
Jokowi Imbau Pendukung Pakai Baju Putih ke TPS, TKN: Tak Langgar Kampanye
-
Serba Putih, Jokowi Kampanye di Mamuju Sulawesi Barat
-
Survei CSIS: Masyarakat Paling Puas dengan Pendidikan di Era Jokowi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional