Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mencatat berita bohong atau hoaks meningkat menjelang Pemilu 2019 yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang. Berdasarkan data Kominfo, hoaks paling banyak terkait politik.
Rudiantara mengatakan peningkatan hoaks yakni dari 25 pada Agustus 2018, 27 pada September, 53 pada Oktober, 63 pada November, 75 pada Desember, 175 pada Januari 2019 dan melonjak sebanyak 353 pada Februari 2019.
"Dari data sendiri makin meningkat dan paling besar, 23 persen berkaitan dengan politik. Ini ada kaitannya mungkin dengan tahun pesta politik," ujar Rudiantara dalam seminar melawan hoaks di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Rudiantara menerangkan, dalam menangani hoaks Kominfo memiliki program di hulu berupa literasi digital dan sosialisasi, di tengah berupa penyampaian informasi ke publik hoaks yang ditemukan dan di hilir berupa bekerja sama dengan polisi.
Kominfo dapat meminta platform media sosial menurunkan konten atau konten penyebar hoaks, sementara penindakan dalam dunia nyata dilakukan oleh aparat penegak hukum.
"Jadi kami dukung, profiling dan lain sebagainya, kita dukunglah karena tidak bisa Kominfo menyelesaikan ini sendiri," ucap Rudiantara.
Lebih jauh Rudiantara mengatakan, Kominfo bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan mengumumkan klarifikasi atas hoaks melalui grup-grup media digital masyarakat.
Dengan begitu, Menteri Rudiantara berharap, setiap kelompok masyarakat dapat membantu memviralkan konter terhadap hoaks sehingga menimbulkan kepedulian bersama.
"Makanya saya ajak karena ini dikatakan pesta politik, mana ada orang ke pesta ngajak berantem. Ke pesta itu kita fun, makan dan lain sebagainya. Saya berharap juga nanti tanggal 17 suasana begitu, suasana pesta bukan mau berantem," kata Rudiantara. (Antara)
Baca Juga: Supaya Indonesia Tak Dijajah Teknologi, Luhut Sarankan Ini
Berita Terkait
-
Mahfud MD ke Wiranto: Tak Ada UU yang Dapat Menjerat Orang yang Ajak Golput
-
Mahfud MD: Golput Itu Hak, Memilih Itu Hak!
-
Peneliti LIPI: Golput Banyak Disebabkan Faktor Teknis Ketimbang Ideologis
-
Jelang Pemilu, Luhut Ajak Masyarakat Tidak Termakan Kabar Hoaks
-
Pesan Ketua DPR: Di Pemilu Jangan Baper, Kita Tidak Sedang Bercinta
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
Terkini
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut