Suara.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Ahmad Muzani membenarkan pihaknya sudah melakukan pembahasan soal kursi menteri untuk partai koalisi. Namun, Muzani membantah jika pembahasan tersebut sudah sampai kepada jumlah kursi yang akan dibagi per partai pendukung Prabowo - Sandiaga.
Maju di Pilpres 2019, Prabowo - Sandiaga didukung Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat.
"Dibicarakan dalam arti kira-kira porsi partai koalisi itu apa dan bagaimana. Tetapi jumlahnya belum dibicarakan," jelas Muzani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Politikus Partai Gerindra ini mengungkapkan, bahwa pembicaraan antara partai koalisi belum sampai kepada jumlah kursi menteri dikarenakan harus ada perbincangan lebih jauh terkait dengan menteri apa saja yang dibutuhkan pada pemerintahan Prabowo - Sandiaga jika menang di Pilpres 2019 nanti.
"Sekali lagi, tentang jumlahnya kita masih harus melihat kebutuhan pada pemerintahan ke depan," ujarnya.
"Kita menyebut misalnya kementerian kehutanan dan lingkungan hidup, pak Prabowo kan akan memisahkan lingkungan hidup dari kehutanan. Dengan begitu berarti kan ada dua portofolio," sambungnya.
Menurut Murzani, dari pada pihaknya fokus membicarakan soal jumlah menteri lebih awal, lebih baik seluruh pendukung fokus memenangkan Prabowo - Sandiaga.
"Bagaimana itu nanti akan kita lihat setelah 17 April, karena itu proporsi itu baru akan jelas setelah menang. Bahwa itu sudah dibicarakan (memang) benar," kata dia.
Sebelumnya Hashim Djojohadikusumo, adik Calon Presiden Prabowo Subianto memastikan akan memberikan kursi menteri untuk Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jika Prabowo - Sandiaga mampu kalahkan Jokowi - Maruf Amin di Pilpres 2019.
Baca Juga: Polisi Kesulitan Cari Penambrak Anggota PPSU hingga Tewas
Hashim mengatakan sudah ada pembahasan soal pembagian kursi menteri dengan partai koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno itu menjelaskan bahwa dirinya telah membahas soal nama-nama yang cocok dari partai tersebut untuk duduk di kursi menteri. Namun, nama itu masih disimpan di dalam sakunya.
"Saya kira itu antara saya dengan kakak saya. Kita kan sudah sepakat dengan PAN, ada 7 menteri untuk PAN, 6 untuk PKS, partai lain masih diskusi. Itu sudah jelas," kata Hashim di Ayana Mid Plaza, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).
Berita Terkait
-
Lagu Selawat Diubah Jadi Dukungan ke Prabowo di Peringatan Isra Mi'raj?
-
Maruf Amin Dicegat Massa Prabowo di Madura, Diteriaki Sampai Kampanye Batal
-
Pengamat Sebut People Power Amien Rais Akan Bikin Negara Chaos
-
Hilangkan Efek Pilpres, Ma'ruf Janji Jika Menang Mau Rangkul Lawan Politik
-
KH Irfan Yusuf: Saya Orang NU Tak Mau Coblos Paslon 01
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Kilas Balik Hari Palang Merah Indonesia 17 September, Sejarahnya Sejak 1945
-
Pesaing Berat Mahfud MD di Kursi Menko Polkam? Rekam Jejak Mentereng Djamari Chaniago di Militer!
-
Kader PSI Dian Sandi Bela Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji: Dia Korban, Bukan Pelaku
-
Tak Hanya Bagi Ojol, Cak Imin Dorong Ada Potong Iuran BPJS-TK Untuk Pelaku UMKM
-
Drama Copot Kepsek Viral, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Minta Maaf: Anak Bawa Mobil Itu Hoaks
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati