Suara.com - Fulai Joaquim memiliki cukup makanan untuk memberi makan 10 anaknya selama satu pekan lagi, mungkin dua, tapi selanjutnya, ia mengatakan "semua berada di tangan Tuhan".
Topan Idai mencabut tanaman singkongnya dari tanah, dan cuma meninggalkan akarnya di ladang. Lalu banjir yang terjadi sesudah topan menerjang menyapu bersih tanaman jagungnya.
"Banyak air mata mengalir," kata Joaquim (45), sebagaimana dilaporkan Reuters.
Ia berjalan dengan lesu melewati sebidang kecil tanah yang diselimuti lumpur dan rumah ranting di Nhampuepua, yang juga hancur oleh topan. "Semua orang kelaparan."
Ratusan anggota masyarakat pedesaan terperosok ke dalam krisis pangan setelah Topan Idai memporak-porandakan seluruh Mozambik Tengah pada 14 Maret, kata beberapa pekerja kemanusiaan. Pemerintah memperkirakan lebih dari 700.000 hektare lahan pertanian direndam banjir, sehingga banyak petani tak memiliki apa-apa untuk dipanen.
Dari udara, beberapa kilometer tanaman terlihat rata dengan tanah, seperti rambut tipis yang licin.
Lebih dari 750 orang meninggal akibat topan dan hujan lebat sebelum bencana alam tersebut melanda Mozambik dan dua negara lain di Afrika Selatan --Zimbabwe dan Malawi.
Dua pekan kemudian, saat operasi pencarian dan pertolongan dilancarkan, pusat perhatian ialah memberi makan para penyintas.
Impor jagung ke Mozambik dapat berlipat tahun ini dari biasanya 100.000 ton, kata Wandie Sihlobo, ahli ekonomi di Perhimpunan Agrobisnis Afrika Selatan, Agbiz. Kondisi itu bisa membuat harga jadi tidak menentu.
Baca Juga: Anak-anak Khashoggi Dilaporkan Terima Suap Rumah dan Uang dari Arab Saudi
"Makanan, keamanan, kebijaksanaan, semuanya telah porak-poranda," kata Direktur Program Pangan Dunia untuk Afrika Selatan, Lola Castro, kepada Reuters di bandar udara di Kota Beira --yang diterjang topan.
"Kami harus melakukan peningkatan dengan cepat," katanya.
WHP telah mengirim bantuan untuk sebanyak 200.000 warga Mozambik dan bermaksud menjangkau satu juta orang dalam dua pekan ke depan, kata Lola Castro.
Tapi itu tidak cukup! Para petani juga memerlukan benih untuk ditanam kembali sesegera mungkin.
Topan tersebut menerjang dalam waktu yang lebih buruk, hampir satu bulan sebelum panen utama jagung, tanaman pokok wilayah itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar