Suara.com - Naufal Rosyid (24), seorang Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI Jakarta menjadi korban tabrak lari saat sedang bertugas. Naufal tewas usai menjalani perawatan intensif selama beberapa hari.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan pun mengecam aksi tabrak lari yang dilakukan oleh pengendara hingga menyebabkan nyawanya melayang. Bahkan, hingga kini pengendara pelaku tabrak lari itu pun belum juga menyerahkan diri.
Berikut Suara.com merangkum beberapa fakta di balik insiden tabrak lari yang menewaskan Naufal si pasukan oranye.
1. Alami Pendarahan Otak
Naufal mendapatkan tugas membersihkan jalan di bawah jalan layang Pasar Rebo, Jakarta Timur sekira pada Selasa (26/3/2019) pagi buta. Sekitar pukul 5.30 WIB, petugas PPSU lainnya menemukan Naufal dalam kondisi terkapar di tepi jalan dan mengeluarkan banyak darah. Naufal fifuga menjadi korban tabrak lari sepeda motor.
Naufal pun langsung dilarikan ke RS Pasar Minggu. Dari hasil diagnosa dokter, Naufal mengalami pendarahan di otaknya. Nyawa Naufal pun tak tertolong, ia menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (31/3/2019).
2. Anies Baswedan Ikut Tandu Jenazah
Anies Baswedan mengecam aksi tabrak lari hingga menewaskan salah seorang pasukan oranye. Anies pun menyempatkan hadir ke rumah duka usai mendapatkan kabar Naufal telah tiada.
Anies ikut melaksanakan salat jenazah bersama dengan warga sekitar dan petugas PPSU lainnya. Anies juga membantu membawa tandu berisi jasad Naufal hingga ke tempat peristirahatan terakhirnya. Anies pun meminta agar pelaku tabrak lari bisa segera menyerahkan diri.
Baca Juga: Jokowi Singgung Lagi soal Kekuatan TNI: Jangan Menjelekkan!
"Kau penunggang kendaraan tak dikenal itu, ingatlah bahwa kau bisa lari pagi itu, tapi kau tidak bisa lari ari pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil," ungkap Anies melalui akun Instagram miliknya @aniesbaswedan.
3. Keluarga Terima Santunan Rp 196 Juta
Kepergian Naufal untuk selamanya dengan cara begitu tragis menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Hingga kini, keluarga pun masih mengalami trauma akibat kepergian Naufal.
Pemprov DKI melalui BPJS Ketenagakerjaan memberikan santunan kepada keluarga Naufal senilai Rp 196 juta. Santunan yang diberikan itu sama dengan 48 kali gaji Naufal menjadi petugas PPSU.
4. Polisi Buru Penabraknya
Kepolisian Metro Jakarta Timur melakukan pengejaran terhadap pelaku penabran Naufal. Pihak kepolisian pun telah memeriksa rekaman kamera pengintai atau CCTV dan saksi yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya