Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin menilai tagline 'Emak-Emak' yang selama ini digencarkan kubu Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno gagal menarik simpatik.
Hal itu didasarkan hasil survei lembaga survei Indikator yang memperlihatkan Capes dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin unggul di sebagian besar segmen masyarakat, termasuk emak-emak.
Dalam survei Indikator yang dilakukan pada 22 hingga 29 Maret 2019, sebanyak 55,9 responden dari kalangan ibu rumah tangga memilih mendukung Jokowi - Ma'ruf Amin.
Sementara yang mendukung Prabowo - Sandiaga sebesar 38,9 persen. Survei tersebut melibatkan 1.220 responden.
Selain dalam segmen ibu rumah tangga, Jokowi juga unggul dalam segmen petani, buruh kasar, PKL, pengangguran dan segmen pegawai PNS, guru, dosen serta segmen lainnya.
"Survei Indikator mengkonfirmasi, para petani terus masyarakat paham dan berpihak kepada Pak Jokowi. Sekaligus itu menjawab bahwa selama ini kampanye yang berkaitan dengan isu daya beli masyarakat turun, harga-harga naik itu tidak bisa meyakinkan masyarakat," kata Wakil Ketua TKN Johnny G. Plate di Kantor Indikator, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2019).
Johnny beranggapan bahwa isu yang selama ini digencarkan kubu lawan, seperti harga bahan-bahan pokok hingga listrik yang tinggi, ternyata tidak mendapat respon positif dari masyarakat karena masyarakat itu dinilai tidak merasakannya.
Apalagi saat Johnny melihat Jokowi unggul di segmen ibu rumah tangga, yang dapat diartikan bahwa selama ini kampanye kubu lawan yang selalu mengangkat isu masalah 'Emak-Emak' ternyata gagal.
"Karena masyarakat tidak merasakan itu ada, yang mereka rasakan daya beli ada, yang secara akademik itu dibuktikan dengan memang inflasinya rendah," ujarnya.
Baca Juga: Fans Jokowi Dikeroyok Massa Pro Prabowo, TKN: Cerminan Watak Pemimpinnya
"Begitu pula yang terkait dengan emak-emak. Tagline itu gagal! Karena ternyata banyak emak-emak yang memilih Pak Jokowi," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
-
Dasco Buka Suara Soal Polemik Budi Arie Masuk Gerindra: Jangan Dibesar-besarkan!
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
Terkini
-
Kalibata Terendam Setengah Meter, Warga Terjebak, Anak Sekolah Terpaksa 'Nyeker' Terjang Banjir
-
Dongkrak Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Perbanyak Gelar Forum Bisnis
-
Plot Twist Kasus Curanmor Cengkareng: Dituduh Maling Gegara Baju, 6 Pria Malah Positif Sabu
-
Kemenko Kumham Imipas Gelar Rapat, Bahas Implementasi KUHP hingga Penyelesaian Overstay Tahanan
-
MK Larang Polisi Aktif Rangkap Jabatan Sipil, Menkum: Yang Sudah Terlanjur Tak Perlu Mundur
-
Bebas Berkat Amnesti Prabowo, KPK Ungkap Momen Hasto Kristiyanto Cocokkan Nomor Tahanan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah
-
Menteri P2MI: Ada 352 Ribu Lowongan Kerja di Luar Negeri, Baru 20 Persen WNI yang Lamar
-
Pramono Sebut Harimau Kurus Viral di Ragunan Miliknya: Mungkin Kangen Sama Saya
-
Menpan RB Siap Patuhi Putusan MK: Polisi Aktif Wajib Mundur dari Jabatan Sipil, Tak Ada Celah Lagi