Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menemui 7.000 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/4/2019). Dalam pertemuannya, Sandiaga disodori 5 poin kontrak politik yang harus dipenuhi jika Prabowo – Sandiaga menang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dalam kegiatan kampanye rapat terbuka itu, Sandiaga diberikan kontrak politik yang berisikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pengajar di tingkat PAUD. Lima poin yang tertulis dalam kontrak politik itu ialah menjadikan PAUD sebagai satu kesatuan pendidikan yang serupa dengan jenjang pendidikan lainnya dan meningkatkan kesejahteraan praktisi PAUD.
Poin selanjutnya ialah membantu biaya pendidikan tingkat S1 kepada para praktisi PAUD demi menunjang profesionalisme, membuka moratorium pendidikan S1 PAUD di tingkat perguruan tinggi dan melakukan akreditasi untuk guru dan praktisi PAUD.
Di samping itu Sandiaga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan guru PAUD jika menang Pilpres 2019. Sebagai mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga akan mengadopsi kebijakan tentang guru PAUD yang telah diterapkan di provinsi DKI.
“Di DKI, saat saya masih menjadi wakil gubernur, kami berjuang menganggarkan 63 miliar untuk membantu kesejahteraan guru Paud, dan tambahan Rp 500 ribu untuk semua guru Paud setiap bulannya," kata Sandiaga.
Kemudian Sandiaga juga berjanji akan mengutamakan perhatiannya dengan mengintegrasikan tingkat pendidikan PAUD dengan pendidikan formal lainnya. Sandiaga dengan tegas mengatakan akan pasang badan untuk guru PAUD.
“Yang pasti saya dan Pak Prabowo akan pasang badan untuk guru PAUD. Di tangan mereka generasi Indonesia dipertaruhkan. Karena inilah masa- masa the Golden age," tegasnya.
Selain itu, Sandiaga berpesan kepada para guru PAUD untuk tidak membebani kurikulum pendidikan PAUD. Sandiaga menekankan bahwa pendidikan PAUD sedianya harus lebih banyak diisi dengan permainan untuk anak-anak dan membentuk akhlak.
“Pendidikan Paud harus diisi dengan banyak permainan, dan membentuk akhlak, serta menemukan minat dan bakat sejak dini," tandasnya.
Baca Juga: Perkara Utang Rp 50 Ribu, Buya Habisi Nyawa Herman di Depan Kampus
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
KPK Ungkap Asal Uang Sitaan Rp 100 Miliar di Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Jalan Ambles di Pekapuran Menuju Juanda Terbengkalai, Warga Minta Kepastian Perbaikan
-
Viral Momen Bahlil Colek Paha Rosan Saat Prabowo Ungkap Negara Rugi Rp300 T, Netizen: Ketahuan Deh!
-
Apa itu Amicus Curiae? Diajukan 12 Tokoh Antikorupsi untuk Nadiem Makarim
-
Tren Korea Tak Berhenti di K-Pop, Kini Giliran Produk Aslinya Kuasai Pasar Indonesia
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Kasus Haji Belum Ada Tersangka, Apa Alasan KPK 3 Kali Periksa Eks Bendum Amphuri Tauhid Hamdi?
-
Proyek PLTU Kalbar Mangkrak, Negara Rugi Rp1,35 Triliun: Uang Lenyap, Listrik Tak Menyala
-
Warga Papua Sebut PSN sebagai Ekosida: Hutan Kami Mati karena Proyek Serakah Nasional
-
Jorok! Kemenkes Didesak Segera Jatuhi Sanksi RS Cut Meutya usai Viral Kasur Pasien Penuh Belatung